Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
KUOTA

RI Targetkan Jadi Pusat Fesyen Muslim Dunia

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf) berharap Indonesia menjadi pusat fesyen muslim dunia karena memiliki modal dan segudang potensi mulai dari sumber daya manusia (SDM), pasar, hingga desainer berkualitas.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan sumbangsih produk domestik bruto (PDB) sektor ekonomi kreatif (ekraf) bagi Indonesia terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat (AS) dengan Hollywood dan Korea Selatan dengan K-POP.

"Sektor ekraf sudah menyumbangkan PDB sebesar 1.100 triliun rupiah dari 17 subsektor ekraf, yang didominasi fesyen, kuliner, dan kriya. Jumlah masyarakat muslim kita selama ini hanya menjadi pasar dan kita ternyata banyak mengimpor produk-produk halal. Untuk itu kita harus menjadi pemain bukan menjadi penonton, kita ingin menjadikan Indonesia atau Jakarta sebagai Moslem fashion capital of the world. Karena kita memiliki semuanya. Baik desainernya, pasarnya ada, perlu dukungan dari semua untuk mewujudkannya," kata Sandiaga dalam diskusi virtual Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF): Fashion Muslim Indonesia Mendunia, Senin (28/6).

Mengutip Data Opus, Sandiaga menyebutkan dari total PDB sebesar 1.100 triliun rupiah, sebesar Rp175 triliun disumbang oleh subsektor fesyen. Sebanyak 33,4 persen pelaku ekraf di Indonesia berasal dari subsektor fesyen, di mana totalnya mencapai 2,5 juta orang. Nilai ekspor subsektor fesyen juga yang terbesar, total mencapai 15 juta dollar AS pada 2019.

"Akan tetapi Indonesia menjadi negara ketiga konsumen busana muslim terbanyak setelah Turki dan Uni Emirat Arab. Pasarnya besar, banyak pengusahanya tapi belum banyak ekosistem yang terbangun. Saya yakin anak muda saat ini bisa menjadi lokomotif perubahan kedepan. Lantaran sekarang lebih terbuka, lebih inklusif, dan gerakan ekonomi syariah ini paling dinikmati oleh anak-anak muda," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top