Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hambatan Ekspor

RI Menang dari Tindakan "Safeguard" Produk Kaca Filipina

Foto : ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Ilustrasi: Staf Ahli Menteri Bidang Pendalaman, Penguatan dan Penyebaran Industri Kementerian Perindustrian Dody Widodo (kiri) mendapat penjelasan dari peserta pameran tentang alat laminating kaca yang dipamerkan pada "Glasstech Asia 2019" di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Serpong, Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Keputusan tersebut dikeluarkan secara resmi pada 30 Juni 2020, setelah sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Sebelumnya, Indonesia juga dibebaskan dari tuduhan safeguard untuk semen dan keramik.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor produk kaca Indonesia ke Filipina yang diselidiki adalah sebesar 635 ribu dollar AS pada 2019.

Nilai tersebut meningkat dibandingkan 2018 yang tercatat sebesar 405 ribu dollar AS. Namun akibat penyelidikan safeguard ini, kinerja ekspor produk kaca dimaksud cukup terpengaruh pada 2020.

Selama periode Januari-April 2020, Indonesia hanya membukukan nilai ekspor sebesar 270,4 ribu dollar AS. Bahkan produk tinted float glass dan reflective float glass mengalami penurunan rata-rata hingga 79 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Dengan kualitas yang sangat bersaing, produk kaca asal Indonesia dianggap memiliki potensi mengganggu kinerja industri kaca dalam negeri Filipina.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top