Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral I Negosiasi Perbatasan RI-Malaysia Diharapkan Tuntas Dua Bulan Lagi

RI-Malaysia Bahas Isu Perbatasan

Foto : ANTARA/Galih Pradipta

Isu Perbatasan l Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi (kanan) berbincang dengan Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (23/7). Dalam pertemuan tersebut, Menlu RI dan Menlu Malaysia menyepakati untuk mempercepat negosiasi perbatasan kedua negara.

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam pertemuan bilateral pada Senin (23/7), Menlu RI dan Menlu Malaysia berkomitmen untuk segera menyelesaikan isu-isu perbatasan dan meningkatkan kerja sama bilateral dibidang yang jadi kepentingan bersama.

JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Malaysia berkomitmen untuk segera mempercepat dan mengintensifkan upaya penyelesaian berbagai masalah perbatasan darat dan maritim antara kedua negara dalam dua bulan ke depan. Komitmen itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dan Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah, yang melakukan pertemuan bilateral di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Senin (23/7).

"Isu penyelesaian batas negara selalu menjadi prioritas kedua negara maka negosiasinya harus terus diintensifkan agar satu per satu masalah perbatasan dapat diselesaikan," kata Menlu Retno Marsudi.

Menurut Menlu Retno, Presiden RI, Joko Widodo, pun telah menekankan bahwa masalah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia sangat penting untuk segera diselesaikan.

Senada dengan pemerintah Indonesia, pemerintah Malaysia pun menyampaikan komitmen kuat untuk segera menyelesaikan masalah perbatasan dengan Indonesia. "Kami sepakat untuk mencoba menyelesaikan (masalah perbatasan) satu per satu dan bertahap. Kami berupaya tidak menunggu semua masalah (terkait perbatasan) menumpuk untuk menunggu diselesaikan," kata Menlu Malaysia, Saifuddin Abdullah.

Pada pertemuan bilateral itu, kedua Menlu sepakat untuk memulai pembahasan dan perundingan terkait masalah perbatasan kedua negara ke tataran teknis. "Kami sepakat memberikan mandat penuh kepada tim teknis negosiasi isu perbatasan untuk mengintensifikasi prosesnya," ujar Menlu Retno.

"Saya pikir ini suatu pendekatan baru. Para pemangku kepentingan duduk berbincang membahas hal-hal yang dapat segera diselesaikan agar tidak banyak masalah perbatasan yang tertunda," kata Menlu Saifuddin. "Kita akan memilah, mana yang akan diselesaikan lebih dulu. Mana yang kita anggap penting, maka akan lebih dulu kita selesaikan. Kalau tidak (menggunakan cara) seperti itu, kita bisa bertentangan terus," imbuh Menlu Malaysia.

Selain isu penyelesaian perbatasan, kedua menlu juga membahas peningkatan kerja sama untuk melawan kampanye negatif terhadap produk minyak sawit yang terjadi di wilayah Uni Eropa.

"Kedua negara merupakan penghasil produk minyak sawit terbesar di dunia maka kita harus kompak. Kami sepakat bahwa kedua negara harus mengintensifkan diskusi dan kerja sama karena isu ini begitu besar," ujar Menlu Saifuddin.

Perlindungan WNI

Pada kesempatan pertemuan antara Menlu RI dan Menlu Malaysia juga dibahas perlindungan bagi warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal serta bekerja di Malaysia.

"Untuk masalah perlindungan WNI, saya sampaikan kepada Menlu Malaysia bahwa masalah perlindungan WNI merupakan prioritas pemerintah Indonesia. Saya menitipkan warga negara dan tenaga kerja Indonesia yang tinggal di Malaysia kepada Pemerintah Malaysia," kata Menlu Retno.

Ada beberapa hal mengenai perlindungan WNI yang dibahas Menlu RI dan Menlu Malaysia, salah satunya upaya penyelesaian MoU tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.

Selanjutnya, Menlu RI juga menekankan pentingnya pemberian pemberitahuan diplomatik oleh pemerintah Malaysia jika ada WNI yang tersangkut masalah di Malaysia, terutama masalah hukum.

Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top