Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerja Sama Bilateral

RI-Jepang Dorong Percepatan Transisi Energi

Foto : ISTIMEWA

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Jepang membahas peluang kerja sama ekonomi dan percepatan transisi energi di sela Pertemuan Menteri Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) di San Fransisco, Amerika Serikat (AS). Pembahasan dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri Jepang Nishimura Yasutoshi

"Pertemuan berlangsung hangat dan konstruktif, membicarakan eksplorasi peluang-peluang kerja sama di berbagai sektor seperti energi terbarukan, teknologi, infrastruktur, perikanan dan progress perundingan dalam IPEF," kata Airlangga melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (15/11).

Di awal pertemuan, Menteri Nishimura menyampaikan keinginannya untuk segera menyelesaikan seluruh pilar IPEF secara substansi yang diharapkan dapat memperkuat sektor industri, mempercepat proses transisi energi sesuai inisiatif Asia Zero Emission Community (AZEC), dan keinginan Jepang untuk memperkuat kerja sama dengan seluruh negara ASEAN melalui IPEF.

Jepang mendapatkan persetujuan kabinet untuk mengalokasikan sekitar 1 miliar dolar AS melalui proyek-proyek konkret pada IPEF. "Kami menantikan kerja sama dengan Jepang di Pilar 2, Pilar 3 dan Pilar 4 IPEF" ujar Menko Airlangga menanggapi Menteri Nishimura.

Dia menjelaskan Pilar 1 IPEF masih belum sesuai target penyelesaian karena terdapat sejumlah isu di beberapa bagian atau chapter yang memerlukan pembahasan lebih lanjut. Salah satu fokus dari Pemerintah Indonesia saat ini adalah mineral kritis (critical mineral).

Kendaraan Listrik

Apa yang dijelaskan Menko Airlangga selaras dengan pernyataan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya penguatan rantai pasok mineral kritis saat pertemuan bilateral dengan Presiden AS Joe Biden.

Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan pentingnya pengembangan kendaraan listrik (Electric Vehicles/ EV) mengingat 90 persen kendaraan Indonesia merupakan produk Jepang serta berharap pelaku usaha Jepang dapat merealisasikan kerja sama dalam mempercepat pengembangan EV di Indonesia. Dia juga mengajak Jepang untuk bekerja sama pada proyek energi bersih.

"Indonesia memiliki potensi besar untuk Energi Baru Terbarukan, termasuk solar panel energy, dan geothermal energy, kami mengajak Jepang berinvestasi pada sektor tersebut," kata Airlangga.

Pada pembahasan terkait digitalisasi, Jepang sangat membuka diri untuk berdiskusi mendalam terkait isu-isu digital yang menjadi fokus utama Indonesia dan berharap digitalisasi dapat membantu pengembangan industri UMKM di Indonesia.

Kemudian menurut Airlangga, industri semi-konduktor di Indonesia mempunyai potensi besar sebagai penghasil Silica yang menjadi bahan baku semi-konduktor yang dibutuhkan dunia.

Untuk itu, Indonesia tengah mengarahkan industri semi-konduktor dunia sebagai alternatif pasar selain Tiongkok.

"Indonesia membutuhkan investasi dan kerja sama dari Jepang dalam pengembangan infrastruktur digital dan peningkatan kualitas SDM pelajar Indonesia untuk pengembangan industri tersebut," imbuhnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top