RI-Inggris Perkuat Kerja Sama Pembangunan Berkelanjutan
Foto: istimewaJAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy menekankan urgensi kerja sama keterkaitan (nexus) ketahanan pangan, energi, dan air dengan Pemerintah Inggris.
“Ketahanan pangan, energi, dan air adalah agenda utama Pemerintahan Presiden Prabowo. Jika kita dapat mengintegrasikan ini dengan TPB/SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals), kita tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga jejak karbon sekaligus menciptakan swasembada,” ujar Rachmat saat menerima Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jeremey, dikutip dari keterangan resmi, di Jakarta, Rabu (18/12).
Pertemuan ini membahas penguatan kerja sama strategis antara Indonesia dan Inggris, khususnya di bidang pembangunan berkelanjutan untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat. Salah satu agenda utama yang dibahas adalah pengembangan infrastruktur hijau dan peningkatan kerja sama di sektor energi dan transportasi hijau.
Pemerintah membuka diri untuk menjajaki kerja sama di sejumlah sektor terkait pembangunan berkelanjutan. “Kami sangat terbuka untuk menjajaki kerja sama di sektor transportasi dan energi hijau, serta implementasi pembiayaan inovatif berbasis keahlian yang dimiliki Inggris untuk implementasi agenda pembangunan berkelanjutan,” ujar Kepala Bappenas.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jeremey menyambut baik peluang kerja sama ini, dan menegaskan kemitraan Inggris dengan Indonesia telah berlangsung lama dan penting, terutama dalam mendukung pembangunan di tanah air.
Keberlanjutan dianggap menjadi tujuan penting dalam berbagai proyek bersama Kementerian PPN/Bappenas, termasuk melalui Green Book 2024 yang mengidentifikasi proyek-proyek strategis untuk didanai oleh UK Export Finance (UKEF). “Kontribusi Indonesia dalam mencapai TPB/SDGs, terutama melalui Low Carbon Development Initiative yang dimotori Kementerian PPN/Bappenas, telah menjadi pelopor dalam prinsip pertumbuhan rendah karbon. Ini menjadi pelajaran penting bagi negara lain,” ujar Dominic.
Berita Trending
- 1 Usut Tuntas, Kejari Maluku Tenggara Sita 37 Dokumen Dugaan Korupsi Dana Hibah
- 2 Satu Dekade Transformasi, BPJS Ketenagakerjaan Torehkan Capaian Positif
- 3 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 4 Pengamat: Rendahnya Pengetahuan Masyarakat Dieksploitasi "Pemain" Judol
- 5 KPI Minta Siaran Lagu ‘Indonesia Raya’ di Televisi dan Radio Digalakkan
Berita Terkini
- BPH Migas Sebut Kolaborasi Kunci Utama Pemerataan Energi hingga ke Pelosok
- Pria Prancis Minta Maaf Usai Perintahkan Puluhan Pria Perkosa Istrinya
- BPK Raih Penghargaan Tertinggi dalam Keterbukaan Informasi Publik pada 2024
- Kejar Pertumbuhan 8 Persen, Ini Besaran Investasi yang Dibutuhkan
- Densus 88 Polri Tangkap Tiga Terduga Teroris Jaringan MIT di Palu dan Ampana