Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peluang Investasi - Keberlanjutan Transformasi Ekonomi Kunci Pertahankan Aliran Investasi Asing

RI Harus Bisa Manfaatkan Pelemahan Hong Kong-Tiongkok

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pelemahan ekonomi di Hong Kong dan Tiongkok justru menjadi peluang bagi sektor investasi Indonesia. Karena, pemerintah perlu melanjutkan transformasi ekonomi guna memperkuat iklim investasi kondusif.

"Terkait ekonomi Hong Kong dan Tiongkok melemah, sebenarnya justru Indonesia dan negara Asean lainnya diuntungkan," kata Capital Market Director PT Mandiri Sekuritas, Silva Halim, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (21/2).

Menurut dia, dari perspektif portofolio investor global, pelemahan ekonomi di Hong Kong dan Tiongkok mendorong mereka untuk mencari peluang investasi baru di kawasan Asia, sehingga ada kemungkinan Indonesia menjadi salah satu negara yang mereka pertimbangkan untuk berinvestasi.

Tren tersebut telah terlihat pada aliran investasi asing yang masuk ke bursa saham Indonesia sudah hampir menyentuh 20 triliun rupiah secara tahun kalender berjalan atau year-to-date (ytd). "Jadi, kita lihat memang tren foreign inflow masih masuk terus, dan kita dapat benefit dari keadaan Hong Kong dan Tiongkok," ujar dia.

Di samping itu, kata Silva pula, Indonesia merupakan pasar initial public offering (IPO) terbesar di Asia-Pasifik pada 2023, yang turut meningkatkan daya tarik negara di mata investor asing.

Senada, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, meyakini pelemahan ekonomi Hong Kong dan Tiongkok menjadi peluang investasi Indones ia. Dia mencontohkan kondisi yang terjadi di Singapura, di mana mereka mendapatkan limpahan positif dari pelemahan Hong Kong dan Tiongkok pada tahun lalu.

Dampak positif itu, menurut Asmo, juga terlihat di Indonesia. "Aliran dari Tiongkok itu memang berpotensi, dan sudah terjadi di Indonesia. Ada aliran uang yang masuk dari Tiongkok dan Hong Kong ke Indonesia, dan juga dari negara-negara lain," jelasnya.

Asmo menjelaskan kunci bagi Indonesia untuk mempertahankan aliran investasi asing yang masuk adalah keberlanjutan transformasi ekonomi. Dengan tren pertumbuhan ekonomi yang berhasil dijaga di level 5 persen, Asmo optimistis kepercayaan investor terhadap Indonesia juga dapat terjaga.

"Kalau kita bandingkan dengan negara-negara lain yang mengalami resesi, mercusuarnya itu ada di Indonesia salah satunya, bagaimana berita Indonesia bersama dengan India adalah salah satu dari negara tujuan investasi di Asia," kata Asmo pula.

Tren Menguat

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, mengatakan pasar saham Indonesia per 16 Februari lalu masih menunjukkan penguatan di tengah perlambatan ekonomi global. IHSG menguat 0,86 persen (ytd) ke level 7.335,55, serta membukukan net buy sebesar 20,05 triliun rupiah secara ytd.

Dari sisi pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar saham per 16 Februari 2024 tercatat 11.603 triliun rupiah atau secara ytd turun tipis sebesar 0,61 persen.

Pada 4 Januari 2024, nilai kapitalisasi pasar menyentuh all time high kapitalisasi pasar sebesar 11.810 triliun rupiah.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top