Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kehidupan Berbangsa - Peserta Jambore Bela Negara FKPPI Akan Jadi Pembela NKRI

RI Hadapi Ancaman Intoleransi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang adalah perang pemikiran serta ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Ancaman tersebut, antara lain tindakan intoleransi serta merebaknya politik identitas dalam jagad kehidupan politik, liberalisme, kapitalisme, radikalisme maupun terorisme.

"Ancaman yang kita hadapi adalah perang modern yang dikenal sebagai proxi war, dengan menggunakan kekuatan-kekuatan dari dalam negeri sendiri," kata Ketua DPR Bambang Soesatyo pada acara pembukaan Jambore Bela Negara Forum Komunikasi Putra- Putri Purnawirawan TNI/Polri Indonesia (FKPPI), di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta, Jumat (7/12).

Menurut Bamsoet, panggilan akrab Bambang Soesatyo, saat ini Indonesia memang tidak menghadapi ancaman fisik bersenjata dari negara lain. Yang dihadapi adalah kebebasan tanpa batas serta merebaknya politik identitas dalam jagad kehidupan politik.

Jambore Bela Negara FKPPI diikuti sekitar 1.350 kader dari seluruh Indonesia. Bamsoet yang juga Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini memaparkan mereka akan mendapatkan wawasan tentang ideologi Pancasila beserta ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan. Diberikan juga wawasan kebangsaan, masalah pertahanan dan keamanan serta latihan fisik dan keprajuritan.

"Usai mengikuti jambore, para peserta akan mempunyai ketahanan ideologi, ketahanan wawasan dan mental serta keterampilan dalam bela negara. Mereka akan menjadi agen bangsa yang setia terhadap NKRI, menyuburkan perdamaian, dan menguburkan permusuhan," tutur Bamsoet.

Bela Negara

Mantan Ketua Komisi III DPR ini meneguhkan melalui Jambore Bela Negara, FKPPI ingin menggelorakan kembali semangat bela negara kepada setiap warga. Jangan sampai bangsa Indonesia terlena dengan berbagai bentuk ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan kehidupan bangsa dan negara.

"FKPPI akan terus memantapkan wawasan kebangsaan, wawasan kenegaraan, dan wawasan kejuangan. Sosialisasi empat pilar kebangsaan tidak boleh berhenti yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Itulah sebabnya, kami menyelenggarakan Jambore Bela Negara FKPPI ini," terang Legislator Partai Golkar dari Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini.

Lebih jauh Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menuturkan sebagai bagian dari 'anak kolong' dirinya dan seluruh kader FKPPI sejak kecil sudah diajarkan tentang nilai-nilai kejuangan, cinta tanah air, cinta persatuan dan kesatuan, serta cinta Pancasila dan NKRI. Bagi FKPPI, Pancasila dan NKRI adalah harga mati.

Seluruh kader FKPPI hendaknya mendukung pemerintahan dan melawan berbagai isu miring yang diarahkan kepada Presiden Joko Widodo terkait PKI. Selain lantaran Presiden Joko Widodo merupakan anggota Kehormatan FKPPI, Bamsoet menekankan dukungan terhadap pemerintah merupakan bagian sikap FKPPI demi menjamin tegaknya NKRI. ion/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Sriyono

Komentar

Komentar
()

Top