Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Transisi Energi - Agar Bebas Emisi Karbon pada 2060, RI Butuh Dana Sekitar 85% dari PDB 2021

RI Dorong "Blended Finance"

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah mendorong pendanaan tak hanya di dalam negeri dan yang berbasis komersial perbankan, melainkan juga dari filantropis, mulitnasional untuk mendukung pengembangan EBT di Indonesia.

JAKARTA - Pemerintah akan mengoptimalkan posisi Indonesia sebagai Presidensi G20 tahun ini untuk menggaet pendanaan inovatif dan menguntungkan karena kecukupan finansial berperan strategis dalam percepatan transisi energi. Agar bebas emisi karbon pada 2060, Indonesia setidaknya membutuhkan total dana hingga satu triliun dollar AS atau setara 14.366,90 triliun rupiah (kurs saat ini 14.366,90 rupiah/ dollar AS) atau sekitar 85 persen dari produk domestik bruto (PDB) 2021.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana, menjelaskan pemerintah memiliki skema pendanaan variatif dalam mencari dukungan investasi antarnegera maupun lembaga internasional. Indonesia, lanjutnya, terbuka bagi kerja sama internasional, termasuk dalam urusan investasi asing, skema pendanaan yang inovatif, serta transfer teknologi berdasarkan semangat kemitraan yang setara dan saling menguntungkan.

"Ini banyak sekali (skema pendanaan). Kami mendorong blended finance dan sedang menyusun Peraturan Presiden terkait hal ini. Bagaimana kita nanti akan memanfaatkan pendanaan tidak hanya di dalam negeri, tidak hanya yang berbasis komersial perbankan, tapi juga dari filantropis, mulitnasional yang bermaksud untuk mendukung pengembangan EBT di Indonesia," ungkap Dadan dalam webinar Transisi Energi jelang akhir pekan lalu.

Model pendanaan blended finance, papar Dadan, merupakan dana perwalian perubahan iklim Indonesia akan memfasilitasi perolehan dana dari Bank Pembangunan Asia (ADB), European Investment Bank (hibah/ pinjaman) dan Bank Dunia.

Selanjutnya, SDG Indonesia Satu merupakan platform terintegrasi untuk mendukung proyek terkait Sustainable Development Goals (SDGs) yang terdiri atas empat pilar, yaitu fasilitas pengembangan, de-risking, pembiayaan dan ekuitas. Kemudian, investasi anggaran non pemerintah yang mendorong sektor swasta dalam pengembangan proyek infrastruktur strategis nasional. Skema ini memfasilitasi investor dalam pembiyaan ekuitas (pembiayaan ekuitas langsung dan instrumen investasi ekuitas).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top