Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Transisi Energi - Penutupan Dini PLTU Batu Bara Bisa Sumbang ke Ekonomi Rp82,6 Triliun

Pensiun PLTU Beri Manfaat Ekonomi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dampak ekonomi dari penutupan PLTU batu bara sangat bergantung dari upaya mitigasi, kesiapan regulasi, dan komitmen mempercepat pembangkit EBT.

JAKARTA - Pemerintah perlu mempercepat proses pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara. Pasalnya, upaya tersebut dinilai dapat memberikan keuntungan secara ekonomi.

Dalam hasil studi terbarunya, Yayasan Indonesia Cerah dan Center of Economic and Law Studies (Celios) memperkirakan manfaat ekonomi pensiun dini tiga PLTU batu bara serta pembangunan energi baru dan terbarukan (EBT) mencapai 82,6 trilliun rupiah.

Ekonom dan Direktur Celios, Bhima Yudhistira, menjelaskan studi itu menunjukkan penutupan lebih cepat PLTU batu bara yang secara bersamaan digantikan dengan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan lebih menguntungkan secara ekonomi. "Studi pemodelan dengan skenario tersebut pada PLTU Cirebon-1, PLTU Pelabuhan Ratu, dan PLTU Suralaya, hasilkan produk domestik bruto (PDB) hingga 82,6 triliun rupiah," sebut Bhima, Senin (29/1).

PLTU Cirebon-1 dan Pelabuhan Ratu sendiri masuk ke dalam dokumen Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) Just Energy Transition Partnership (JETP) yang rencananya akan dipensiunkan pada 2035 dan 2037. Studi ini merupakan studi lanjutan dari laporan yang diluncurkan Cerah dan Celios pada Juli 2023.

Bhima menjelaskan upaya mempercepat pensiun dini PLTU batu bara sering kali terhambat oleh kekhawatiran dampak negatif ekonomi, mulai dari pengurangan tenaga kerja masyarakat lokal hingga hilangnya pendapatan sebagian pelaku usaha.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top