Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kemandirian Pangan

RI Butuh Badan Pangan Nasional

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah perlu membentuk lembaga Badan Pangan Nasional (BPN) untuk meningkatkan ketahanan pangan di Tanah Air dengan cara menyelesaikan beragam permasalahan seperti impor pangan.

"Dengan terbentuknya BPN maka akan menjadi pemersatu semua tugas dan fungsi yang ada di kementerian atau lembaga karena menjadi melekat di lembaga pangan tersebut," kata anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (9/4).

Menurut dia, BPN akan menjadi kuat dari segi otoritas dan penting karena dapat mempersingkat rantai birokrasi yang selama ini tumpang tindih. Dia mencontohkan pelaksanaan, seperti kebijakan untuk kuota impor, tarif, dan turunannya dapat menjadi satu pintu dengan adanya BPN.

Hal itu, lanjutnya, sebagai program untuk melindungi petani nasional serta menjamin agar kedaulatan pangan Nusantara dapat terwujud.

Dia menjelaskan, BPN nantinya difungsikan menjadi regulator dengan fokus utama di sisi hilir, sedangkan dari sisi hulu seperti peningatkan produksi dan sistem budi daya pangan masih tetap berada di bawah naungan kementerian teknis terkait.

Ketinggalan Zaman

Sebelumnya, Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) mengingatkan fokus kebijakan terkait pasokan pangan nasional dinilai ketinggalan zaman karena ketahanan pangan lebih dari ketersediaan domestik dan stabilitas pasokan pangan.

"Sejak pertengahan 1990-an, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB sudah menambahkan akses individu atau keterjangkauan makanan dan preferensi makanan individu, serta pemanfaatan keamanan pangan dan manfaat gizi untuk mencapai ketahanan pangan," kata Anggota Dewan Pembina CIPS Arianto A Patunru.

Menurut dia, berbagai dimensi itu mencerminkan sisi permintaan keamanan pangan yang diabaikan pemerintah.

Dia berpendapat konsepsi keamanan pangan itu menunjukkan solusi yang lebih efektif untuk masalah ini adalah meningkatkan persaingan di pasar pangan domestik. Persaingan yang dimaksud adalah mengarah pada kemajuan teknologi, peningkatan kualitas makanan dan penurunan harga.

Baca Juga :
Pembiayaan Perumahan

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top