Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Neraca Migas - Industri Hulu Migas Masih Jadi Tulang Punggung Perekonomian Nasional

RI Berpotensi Surplus Gas

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sebanyak 64,3 persen produksi gas Indonesia pada tahun 2021, digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan. total gas yang disalurkan adalah 5.734,43 billion bristh thermal unit per day (BBTUD). Dari jumlah tersebut, sebesar 27,45 persen untuk kebutuhan industri, ekspor berupa LNG sebesar 22,18 persen, pupuk 12,08 persen, ekspor 13,14 persen dan listrik 11,90 persen.

"Indonesia juga memanfaatkan gas untuk kebutuhan domestik LNG dan liquified petroleum gas (LPG) masing-masing sebesar 8,56 persen dan 1,56 persen. Sebagian kecil dari sisa konsumsi adalah untuk gas kota dan gas untuk bahan bakar transportasi," jelasnya.

Terkait ekspor LNG, lanjut dia, Indonesia mengekspor LNG ke beberapa negara, dengan total volume ekspor 459,55 juta MMBTU pada tahun 2021. Untuk LNG hulu, China merupakan importir terbesar LNG Indonesia dengan volume 251,82 juta metric million british thermal unit (MMBTU), diikuti Republik Korea sebesar 80,23 juta MMBTU dan Jepang sebesar 63,76 juta MMBTU. Sedangkan di hilir LNG, Indonesia mengekspor total 110,98 juta MMBTU dengan tujuan utama Jepang, Republik Korea dan China Taipei.

Harga Kompetitif

Dalam kesempatan terpisah, Pengamat Energi Mamit Setiawan meminta pemerintah memperhatikan industri hulu migas. Sebab, sektor ini masih menjadi tulang punggung perekonomian nasional, dan sebagai sumber penerimaan negara.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top