Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

RI Berbangga, Tiongkok Melirik Produk Pertanian Indonesia Hingga Borong 1 Juta Ton

Foto : ISTIMEWA

Truk pengangkut Kelapa Sawit

A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah China sepakat membeli satu juta ton produk kelapa sawit beserta aneka produk pertanian lainnya dari Indonesia. Kabar tersebut datang dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Menurut Erick Thohir pada Selasa, (26/7) dengan diborongnya kelapa sawit serta produk-produk pertanian Indonesia lainnya oleh Tiongkok dapat menjaga stabilitas harga kelapa sawit Indonesia dan harga tandan buah segar para petani sawit.

Erick Thohir juga menjelaskan bahwa ke depannya pemerintah terus menjaga petani Indonesia dan pembukaan lapangan kerja. Ia menuturkan Indonesia dan China merupakan mitra strategis lewat kerja sama yang saling menguntungkan di antara kedua negara.

Tidak hanya itu ia menjelaskan, langkah pemerintah Indonesia yang menjalin hubungan dagang dengan China merupakan komitmen konkret dalam memajukan produktivitas pertanian dan juga kesejahteraan para petani.

"Dengan kerja sama tersebut, Indonesia dapat meningkatkan kepastian serapan pasar produk hasil petani," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Selanjutnya ia menyampaikan keberhasilan China dapat ditiru juga oleh Indonesia. Bagi Erick Thohir, Tiongkok mampu mengoptimalkan sumber daya alam dan pasar yang besar dari negeri lain untuk kemajuan negerinya.

Indonesia yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan pasar besar menurut Erick harus mampu melakukan hal serupa dengan tujuan untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pembukaan lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.

"Seperti kita tahu, selama ini sumber daya alam danmarketbesar kita belum benar-benar optimal digunakan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, ini yang kita mau terus optimalkan," terang Erick.

Selain kerja sama perdagangan pada bidang pertanian, Indonesia juga telah menjalin kerja sama dalam sektor industri kendaraan listrik.

Erick menyebut kerja sama dengan China tak sekadar kerja sama dalam hal investasi, melainkan juga termasuk transfer teknologi hingga penyelesaian kereta cepat yang menjadi komitmen bersama antara Indonesia dengan China.

"Yang tidak kalah penting, tadi juga kita membahas penjajakan kerja sama untuk sektor perikanan. Kebetulan BUMN juga sedang membangun ekosistem perikanan terintegrasi," ungkapnya.

Dalam ekosistem perikanan, perusahaan pelat merah BUMN berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), hingga Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI).

Erick ingin ekosistem perikanan dapat mengikuti keberhasilan ekosistem pertanian dalam program Makmur.

"BUMN mulai menjalankan tiga inisiatif untuk para nelayan, seperti pendanaan nelayan dengan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan PNM di sektor perikanan, mendukung sarana perikanan dengan memperbaiki tata kelola BBM, hingga menciptakan akses pasar," pungkasnya.

Sekedar informasi, Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menterinya hari ini melakukan kunjungan kerja ke China. Mereka melangsungkan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri China Li Keqiang di Villa 5, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, China.

Selain Erick, hadir juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar RI Beijing Djauhari Oratmangun.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top