Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Retno Tekankan Pentingnya Kolaborasi di Asean untuk Atasi TPPO

Foto : kemlu.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

"Semua dokumen itu punya tujuan untuk meningkatkan koordinasi di antara lembaga penegakan hukum dan meningkatkan perlindungan korban TPPO," ujar dia.

Ketua Komnas HAM RI, Atnike Nova Sigiro, mengatakan Asean menjadi kawasan yang tinggi arus pekerja migran yang diperkirakan jumlah pekerja migran mencapai 10 juta per tahun, sekitar 50 persen di antaranya adalah pekerja perempuan. Untuk itu, pekerja migran perempuan dinilai rentan menjadi TPPO karena jenis pekerjaan di luar negeri banyak berkaitan dengan perempuan, misalnya, asisten rumah tangga atau pekerja domestik.

Sementara itu, terkait penyalahgunaan teknologi informasi, korban TPPO direkrut melalui penipuan daring (scamming) memanfaatkan media sosial. Sejak 2020, Kemenlu RI mencatat banyak WNI terjebak di perusahaanonline scammingyang sebagian besar di kawasan Asia tenggara dan mengalami eksploitasi ketenagakerjaan.

Para pelaku merekrut korban untuk dipekerjakan secara paksa di negara Asia tenggara dan beberapa di Timur Tengah untuk menipu secara daring.

Hingga Mei 2023, Kemenlu RI menangani 2.438 kasus WNI terjebakonline scammingyang sekitar 50 persen atau 1.233 WNI di antaranya ditangani di Kamboja. Sisanya, di Myanmar sebanyak 205 WNI, Filipina (469), Laos (276), Thailand (187), Vietnam (34), Malaysia (30), Uni Emirat Arab (4).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top