Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Restoran Bakal Hidangkan Salmon Hasil Rekayasa Genetik

Foto : AFP/FARZANEH KHADEMIAN

BUDIDAYA SALMON l Seorang petugas mengamati budidaya Salmon yang dikembangkan di dalam tangki di Jepang beberapa waktu lalu. Tingginya permintaan daging Salmon memaksa para peneliti untuk menerapkan teknologi rekayasa genetik dalam bisnis pengembangbiakan ikan ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Di dalam sebuah kompleks aquafarming di Indiana, Amerika Serikat (AS), ribuan telur salmon yang dimodifikasi secara genetik agar bisa tumbuh lebih cepat dari biasanya, menetas menjadi ikan-ikan kecil. Setelah tumbuh hingga seberat sekitar 10 pon (4,5 kilogram) di tangki dalam ruangan, mereka dapat disajikan di restoran mulai pada akhir tahun depan.

Salmon yang diproduksi oleh AquaBounty adalah hewan yang dimodifikasi secara genetik pertama yang disetujui untuk konsumsi manusia di AS, dan mewakili upaya perusahaan untuk mengubah tanaman dan hewan yang kita makan, bahkan ketika kelompok advokasi konsumen menyerukan kehati-hatian yang amat besar terkait modifikasi genetik.

Saat ini AquaBounty belum menjual satu ikan pun di AS, tetapi mengatakan bahwa salmon mereka mungkin muncul pertama kali di tempat-tempat seperti restoran atau kafetaria universitas dan restoran atau kafetaria itu yang akan memutuskan apakah akan memberi tahu pengunjung bahwa ikan yang mereka bakal santap tersebut adalah hasil modifikasi secara genetik.

"Itu pelanggan mereka, bukan pelanggan kami," kata Sylvia Wulf, CEO AquaBounty.

Untuk menghasilkan ikan, Aquabounty menyuntikkan salmon Atlantik dengan DNA dari spesies ikan lain yang membuatnya tumbuh dalam ukuran penuh dalam waktu sekitar 18 bulan, yang bisa sekitar dua kali lebih cepat dari salmon biasa.

Perusahaan mengatakan itu lebih efisien karena lebih sedikit pakan yang dibutuhkan. Telur-telur tersebut dikirim ke AS dari lokasi perusahaan Kanada bulan lalu setelah berhasil lolos dari rintangan peraturan final.

Setelah operasional AquaBounty mendapat persetujuan pemerintah selama bertahun-tahun, beberapa pedagang partai besar di AS seperti Kroger dan Whole Foods, menanggapi kampanye oleh kelompok konsumen dengan janji untuk tidak menjual ikanikan hasil rekayasa genetik itu.

Saat ini sebagian besar jagung dan kedelai di AS dimodifikasi secara genetik agar lebih tahan terhadap hama dan herbisida. Jika salmon yang dimodifikasi secara genetika di sajikan untuk makan malam, maka langkah itu bisa mengubah laju pasokan makanan menjadi semakin lebih cepat.

Aturan Penjelasan

Bulan ini, Presiden AS, Donald Trump, menandatangani perintah eksekutif yang mengarahkan lembaga federal untuk menyederhanakan peraturan bagi tanaman dan hewan yang direkayasa secara genetis. Langkah ini dilakukan ketika perusahaan beralih ke teknologi pengeditan gen yang lebih baru yang membuatnya lebih mudah untuk melakukan eksperiman dengan DNA tumbuhan dan hewan.

Langkah itu berpotensi mengaburkan batasan terhadap organisme yang dimodifikasi secara genetik dan bagaimana makanan seperti itu bisa dibedakan. Pada 2015, jajak pendapat yang dilakukan oleh Associated Press-GfK menyatakan dua pertiga orang AS mendukung pelabelan bahan yang dimodifikasi secara genetik pada paket makanan. Tahun berikutnya, Kongres mengarahkan regulator untuk menetapkan standar nasional untuk mengungkapkan keberadaan makanan yang telah direkayasa secara biologis (bioengineer).

Tetapi makanan yang dibuat dengan teknik penyuntingan gen yang lebih baru tidak harus tunduk pada peraturan, karena perusahaan mengatakan tanaman dan hewan yang dihasilkan secara teoritis dapat diproduksi dengan pemuliaan konvensional. Sementara dalam kasus salmon yang diproduksi AquaBounty dikembangkan dengan teknik yang lebih tua, sehingga setiap orang yang membeli ikan itu akan kesulitan untuk membedakan mana salmon yang dibelinya telah direkayasa secara genetik, mana salmon yang tak direkayasa.

Peraturan mengenai penjelasan produk rekayasa secara genetik akan mulai diterapkan tahun depan, tetapi kepatuhan atas kewajiban itu baru mulai berlaku pada 2022. ABCNews/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top