“Reshuffle' Usai Mentan Mundur Secepatnya
Koordinator Staf Khusus Presiden Joko Widodo, AAGN Ari Dwipayana,
Foto: antaranewsJAKARTA - Koordinator Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi), AAGN Ari Dwipayana, menegaskan perombakan atau reshuffle kabinet setelah pengunduran diri Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo adalah hak prerogatif Presiden.
Ari Dwipayana enggan berkomentar lebih jauh mengenai kapan waktu jika dilakukan reshuffle dalam Kabinet Indonesia Maju. "Ini semua menjadi prerogatif Bapak Presiden untuk menentukan itu ya, pengangkatan pemberhentian menteri sudah diatur menjadi prerogatif Presiden," kata di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat (6/10).
Saat ini, Presiden menunjuk Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi sebagai Pelaksana Tugas Menteri Pertanian setelah Syahrul Yasin Limpo mengajukan surat pengunduran diri pada Kamis (5/10) dan surat itu telah ditandatangani Presiden.
Jokowi menyatakan akan menentukan pengganti tetap menteri pertanian secepatnya pascapengunduran diri Syahrul Yasin Limpo. "Ya secepatnya," kata Jokowi ketika ditanya terkait pengganti Mentan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.
Hingga kini, Presiden belum memutuskan apakah pengganti jabatan SYL akan berasal dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) atau dari partai politik lainnya. "Penggantinya masih plt (pelaksana tugas), yaitu Pak Arief Prasetyo, Kepala Badan Pangan," kata Jokowi.
Penunjukan Kepala Bapanas Arief Prasetyo sebagai Pelaksana Tugas Menteri Pertanian, menurut Jokowi, untuk memudahkan koordinasi kerja. "Supaya lebih koordinatif, lebih memudahkan karena biasanya Bulog, Badan Pangan, Mentan, Menteri Perdagangan ini selalu harus ..., untuk konsolidasi saja supaya lebih memudahkan. Itu menurut saya," tutur Presiden.
Jokowi mengatakan telah menerima surat pengunduran diri Syahrul Yasin Limpo (SYL) pada Kamis (5/10) malam melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno. "Sudah saya terima dan pagi tadi sudah ditindaklanjuti. Sudah saya tanda tangani juga," tambahnya.
Syahrul Yasin Limpo pada Kamis (5/10) petang mengajukan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi di tengah kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian yang sedang disidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Surat pengunduran diri tersebut disampaikan kepada Presiden melalui Mensesneg Pratikno di Kantor Kementerian Sekretariat Negara.
Syahrul yang juga mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu tiba di Indonesia pada Rabu (4/10) petang, setelah dikabarkan "hilang kontak" di tengah pengusutan kasus dugaan korupsi oleh KPK.
Pada 29 September 2023, KPK mengumumkan telah meningkatkan status kasus dugaan korupsi di Kementan ke tahap penyidikan. KPK juga telah menetapkan sejumlah pihak sebagai tersangka dalam perkara tersebut.
Namun, lembaga antirasuah itu belum bisa mengumumkan siapa saja pihak yang ditetapkan sebagai tersangka karena proses penyidikan dan pengumpulan alat bukti yang masih berlangsung.
Berita Trending
- 1 Tiongkok Temukan Padi Abadi, Tanam Sekali Panen 8 Kali
- 2 Cegah Jatuh Korban, Jalur Evakuasi Segera Disiapkan untuk Warga Sekitar Gunung Dempo
- 3 Ratusan Pemantau Pemilu Asing Tertarik Lihat Langsung Persaingan Luluk-Khofifah-Risma
- 4 Dharma-Kun Berjanji Akan Bebaskan Pajak untuk Pengemudi Taksi dan Ojek Online
- 5 Kasad Hadiri Penutupan Lomba Tembak AARM Ke-32 di Filipina
Berita Terkini
- Melalui Dana Kemanusiaan, Gamelan Daliyo Legiyono Kebanjiran Pesanan
- Pekerja Sektor Informal dan Pertanian Masih Bergelut dengan Upah Rendah
- Tindak Tegas, KPK Segel Ruang Kerja Gubernur dan Sekda Bengkulu
- Inggris dan NATO Harus Unggul dalam Perlombaan Senjata AI
- Akhirnya Dua Pemain Muda Bali United Terpilih Jalani TC Piala AFF 2024