Reog Ponorogo hingga Kebaya Bakal Jadi Warisan Dunia UNESCO
Penari Reog Ponorogo tampil pada parade budaya bertajuk Serenade Langit Tembaga di Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (31/8/2024).
Foto: ANTARA/SiswowidodoJAKARTA - Menteri Kebudayaan Fadli Zon berencana mendaftarkan tiga kebudayaan tradisional Indonesia, yaitu Reog Ponorogo, Kebaya, dan Kolintang dari Sulawesi Utara ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada Desember mendatang.
Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memperluas pengakuan dunia terhadap warisan budaya Indonesia, khususnya melalui program pengakuan UNESCO yang terus diperjuangkan.
"Beberapa program yang mencerminkan pilar kebijakan itu, warisan budaya dunia, program ini berfokus pada konservasi situs warisan budaya, pengakuan UNESCO, dan advokasi internasional. Memang kita ingin meningkatkan pengakuan UNESCO atau registrasi di UNESCO ini lebih banyak lagi," kata Fadli Zon saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi X DPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11).
Indonesia diketahui memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dengan sekitar 2 ribu elemen budaya yang telah diidentifikasi di tingkat nasional sebagai Intangible Cultural Heritage atau warisan tak benda.
Namun, saat ini Indonesia baru memiliki sekitar 13 elemen budaya yang terdaftar di UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan pentingnya upaya untuk meningkatkan jumlah tersebut, mengingat kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa dan tak tertandingi di dunia.
Menurut dia potensi budaya Indonesia sangat besar, dan hal ini harus dioptimalkan agar lebih banyak warisan budaya lokal mendapat pengakuan internasional.
Selain pengakuan UNESCO, Menteri Fadli menegaskan komitmen pemerintah dalam melestarikan tradisi lokal dan mendorong keterlibatan komunitas lokal dalam konservasi kebudayaan.
"Ini yang saya kira ingin kita tingkatkan, bagaimana kehadiran warisan budaya dunia kita yang begitu kaya, dan memang kekayaan budaya kita ini saya kira tidak ada bandingannya di dunia lain, di negara-negara lain, ini yang ingin kita optimalkan. Kemudian revitalisasi tradisi lokal, melestarikan seni bahasa kearifan lokal yang mulai memudar dan melibatkan komunitas lokal dalam kegiatan pelestarian," ungkapnya
Menyadari perkembangan zaman, ia juga menyoroti pentingnya budaya digital dan ekonomi budaya dalam mempromosikan warisan Indonesia di kancah internasional, seperti melalui film, animasi, dan video game berbasis budaya.
Hal tersebut, menurut Fadli, akan membantu mempercepat pertumbuhan industri kreatif yang berakar pada budaya lokal.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Komisi X DPR RI, menurutnya sangat krusial untuk merealisasikan visi pelestarian dan pengembangan kebudayaan Indonesia secara menyeluruh dan berkesinambungan.
Berita Trending
- 1 Sekjen PDIP Hasto Tegaskan Kepemimpinan Risma dan Gus Hans di Jawa Timur Lebih Berakar pada Prestasi
- 2 Pasangan RIDO dan Pramono-Rano Bersaing Ketat di Pilkada DKI Jakarta
- 3 Sekjen PDI Perjuangan Hasto Ingatkan Tambang Emas Rawan Disalahgunakan Pilkada Jember
- 4 Petembak Bekasi Lolos Seleksi Olimpiade Remaja 2026
- 5 Kemendes Petakan Potensi Desa untuk Pasok Pangan Makan Bergizi Gratis