Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelestarian Budaya

Reog Ponorogo Diusulkan Jadi Warisan Dunia

Foto : Dok: Kemenko PMK

Kesenian Reog Ponorogo masuk nominasi tunggal Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritagen/ICH) yang akan diusulkan Indonesia ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Sebelumnya, Reog Ponorogo telah tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Mendikbud RI pada 2013.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kesenian Reog Ponorogo diusulkan Indonesia masuknominasi tunggal Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) UNESCO. Sebelumnya, Reog Ponorogo telah tercatat sebagai WBTb Indonesia oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada 2013.Demikian disampaikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, di Jakarta, Selasa (5/4).

"Saya mendukung penuh Reog diusulkan menjadi budaya tak benda di UNESCO. Saya upayakan berhasil," katanya. Dia menilai, status WBTb bisa menjadikan Reog Ponorogokebanggaan, bukan hanya bagi masyarakat Ponorogo tapi juga seluruh Indonesia.

Muhadjirmeminta agar pemerintah Ponorogo secepatnya mengusulkan Reog Ponorogo ke UNESCO dan mempersiapkan data yang diperlukan. Di sisi lain, pemerintah Malaysia juga berencana mengajukan.

"Maka dari itu kita harus lebih dulu. Karena ini kan sudah menjadi budaya dan warisan kita," jelasnya.

Berkas Usulan

Sementara, Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasin Olahraga, Kemenko PMK, Didik Suhardi, menyatakan berkas pengusulan dan kelengkapan Reog berupa video, foto, dan dokumen. Menurutnya, berkas telah diterima Kemendikbudristek dan Sekretariat ICH UNESCO pada tanggal 31 Maret 2022 beserta nominasi lainnya, yaitu: Tempe, Jamu, Tenun Indonesia dan Kolintang.

"Sebelumnya juga sudah diterima oleh Kemendikbud, tapi sampai hari ini belum ada pengumuman lagi," katanya.

Sebagai informasi,Pemkab Ponorogo sendiri sebelumnya pernah mengusulkan Reog Ponorogo ke dalam daftar ICH UNESCO pada 2018, namun belum berhasil. Di tahun tersebut, justru Gamelan Indonesia yang lolos dan berhasil diakui UNESCO pada 15 Desember 2021.

Bupati Ponorogo,Sugiri Sancoko, menambahkan, pihaknya akan terus berusaha dan kerja keras agar dunia mau mengakui Reog Ponorogo. Dalam seleksi wawancara dengan UNESCO, dia telah memberikan penjelasan terkait penggunaan bulu merak dan kulit harimau dalam kesenian Reog.

Dia menuturkan, kalau bulu merak tersebut bukan dicabut, akan tetapi memang dalam kurun waktu tertentu bulu merak tersebut lepas sendiri dari tubuh Merak. Kemudian untuk kulit harimau saat ini sudah diganti kulit kambing yang diformat seperti kulit harimau.

"Kalau dua hal ini sudah terjawab dan meyakinkan UNESCO, kemudian Reog Ponorogo akan lolos sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO," katanya.

Reog Ponorogo adalah seni pertunjukan tradisional rakyat Ponorogo yang di dalamnya terdapat unsur-unsur penari warok, jatil, bujangganong, kelanasewandana, dan barongan. Tarian tersebut diiringi dengan seperangkat instrumen pengiring Reog khas ponoragan yang terdiri dari kendangi, kempul (gong), kethuk- kenong, slompret, tipung, dan angklung.


Redaktur : andes
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top