Remdesivir Bantu Pasien Covid-19 Lebih Cepat Pulih
REMDESIVIR I File foto obat Remdesivir yang diperlihatkan di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman, beberapa waktu lalu.
Belum Sempurna
Walau jauh dari sempurna, temuan ini bisa jadi awal dari pengobatan di masa depan seperti halnya saat obat awal melawan HIV era '80- an yang belum terlalu efektif seperti obat HIV yang dipergunakan saat ini.
Sejauh ini, remdesivir baru bisa menurunkan angka kematian dari 11,7 persen menjadi 8,0 persen, namun data itu masih belum bisa diandalkan karena hasilnya belum signifikan. Apalagi hasil studi yang dilakukan NIAID diumumkan berbarengan dengan hasil studi yang lebih kecil yang dipublikasikan di jurnal medis Lancet yang menyebut tak ada bukti statistik atas khasiat remdesivir.
Studi ini melibatkan sekitar 200 warga di Kota Wuhan, Tiongkok, yang melakukan pengujian secara acak. Sayangnya pengujian dihentikan lebih awal karena tak bisa mendapatkan cukup pasien sementara pengujian yang dilakukan NIAID lima kali lebih besar dari pengujian di Wuhan.
"Jumlah pasien yang ikut pengujian terlalu sedikit hingga sulit mendapatkan kesimpulan yang kuat," kata pakar statistik medis di London School of Hygiene & Tropical Medicine, Stephen Evans. n eko/AFP/I-1/AR-3
Komentar
()Muat lainnya