Relawan Surati Irwandi Yusuf di Lapas Sukamiskin Terkait Wagub Aceh

Banda Aceh - Persatuan relawan pemenangan Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah pada Pilkada 2017 menyurati Irwandi Yusuf di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Bandung terkait calon Wakil Gubernur (Wagub) Aceh sisa masa jabatan 2017-2022.

"Iya betul kami relawan Kemenangan Irwandi Yusuf 2017 sudah bermufakat dan telah mengambil sikap terkait kisruh Wagub Aceh yang sampai saat ini terus mengambang. Sedangkan masa terus berjalan," kata Ketua DPP Irwandi Center Aceh M Sakdan Abidin di Banda Aceh, Minggu.

Sakdan mengatakan surat yang diberikan itu berupa kesepakatan para relawan seluruh Aceh untuk mengusulkan calon Wagub Aceh guna mendampingi Nova Iriansyah. Karena itu pihaknya mengirimkan delegasi menghadap Irwandi Yusuf di Lapas Sukamiskin Bandung.

Sakdan menyampaikan kandidat yang diusulkan itu berasal dari kalangan relawan yang bernaung di Partai Nanggroe Aceh (PNA) yaitu M Zaini Yusuf atau saudara kandung Irwandi Yusuf.

"Penilaian kami ada beberapa hal, dia orang yang loyal untuk menduduki posisi itu, dan dari tubuh partai pengusung. Kami yang bergabung bersama rakyat menilai Zaini Yusuf sangat sesuai menempati posisi Wagub Aceh," ujarnya.

Dijelaskan Sakdan, dukungan terhadap Zaini Yusuf sudah melewati proses yang matang. Bahkan, DPP Irwandi Center Aceh sudah mengirim utusan yaitu Ismail Amin membawa surat dukungan dari relawan 23 kabupaten/kota se Aceh guna mendapat izin dan rekomendasi dari Irwandi Yusuf.

"Kami sudah memantapkan niat untuk memberi dukungan penuh buat Bang M Zaini Yusuf. Menurut kami beliau sangat cocok ditempatkan di sana," katanya.

Sementara itu, Sekjen Irwandi Center Ismail Amin alias Aki Rayek menambahkan, Zaini Yusuf juga mendapat dukungan dari alim ulama dan tokoh-tokoh masyarakat di berbagai daerah.

"Kemarin saya dapat info, Zaini Yusuf mendapat dukungan moril dari mantan kombatan. Beliau juga sudah bertemu beberapa tokoh-tokoh ulama," ujarnya.

Menurut Aki Rayek, langkah Zaini Yusuf meminta restu ke berbagai pihak termasuk tokoh muda patut diapresiasi.

"Kita memang butuh pemimpin yang mengayomi, melayani dan peduli dan paham pada masalah kerakyatan," kata Aki Rayek. Ant/N-3