![Relaksasi Impor Picu Kontraksi PMI Manufaktur](https://koran-jakarta.com/images/article/relaksasi-impor-picu-kontraksi-pmi-manufaktur-240802090118.jpg)
Relaksasi Impor Picu Kontraksi PMI Manufaktur
![Relaksasi Impor Picu Kontraksi PMI Manufaktur](https://koran-jakarta.com/images/article/relaksasi-impor-picu-kontraksi-pmi-manufaktur-240802090118.jpg)
JAKARTA - S&P Global melaporkan Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Juli 2024 tercatat sebesar 49,3, turun dibandingkan Juni 2024 yang berada pada angka 50,7. Ini menjadi kontraksi pertama kalinya industri manufaktur sejak Agustus 2021 atau setelah 34 bulan berturut-turut terus ekspansi.
Economics Director S&P Global Market Intelligence Paul Smith memaparkan perlambatan pasar secara umum mendorong penurunan marginal pada kondisi pengoperasian selama Juli, dengan permintaan baru berkurang dan produksi turun untuk pertama kali dalam dua tahun. Hal ini mempengaruhi produsen menjadi lebih waspada dengan sedikit mengurangi aktivitas pembelian dan ketenagakerjaan menurun pada kecepatan tertinggi sejak September 2021.
Indeks di bawah 50 mengindikasikan sektor manufaktur terkontraksi. Sebaliknya indeks di atas level 50 menunjukkan sketor manufaktur ekspansi.
Kontraksi PMI manufaktur Indonesia pada Juli 2024 dipengaruhi oleh penurunan bersamaan pada output dan pesanan baru. Permintaan pasar yang menurun merupakan faktor utama penyebab penjualan turun.
Dalam hasil survei disebutkan, produsen merespons kondisi ini dengan sedikit mengurangi aktivitas pembelian mereka pada Juli. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan PMI manufaktur Indonesia terbukti turun sejak kebijakan relaksasi impor diberlakukan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya