Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Pengembangan Pertanian

Regenerasi Petani untuk Wujudkan RI Lumbung Pangan Dunia

Foto : ISTIMEWA

Menteri Perta­nian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo - “Kita punya lahan dan alam yang cukup baik. Sekarang dengan menggunakan teknologi mulai dari pesisir, datar­an rendah hingga dataran tinggi itu bisa kita tanami,”

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia tahun 2045, tidak mudah namun juga bukan hal yang mustahil dicapai. Penguatan kapasitas dan regenerasi petani harus dilakukan untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

"Sebagai aktor utama mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, harus ada penguatan kapasitas dan regenerasi petani muda," kata Deputi Asisten Utusan Kerja Presiden (UKP), Ahmad Yakub kepada Koran Jakarta, Selasa (30/5).

Menurut Yakub, Indonesia harus mampu menghadapi tantangan atas makin tuanya petani yaitu hampir 70 persen di atas 50 tahun, kelembagaan petani yang kuat secara ekonomi, kemampuan untuk mengerem konversi lahan pertanian ke non pertanian, teknologi on farm dan off farm serta pasca panen agar ada nilai tambah bagi petani.

"Semoga seluruh elemen bangsa ini aktif untuk turut serta memajukan pertanian dan kesejahteraan petani bisa tercapai. Termasuk dalam hal ini gubernur dan bupati," kata Yakub.

Menurut Yakub, harus ada grand design pembangunan pertanian dan pangan secara konsisten dilakukan.

Enam Faktor Utama

Produktivitas pertanian, seperti padi, bawang merah, cabai, dan jagung, menurut dia, dapat diupayakan dengan enam faktor utama yaitu irigasi, teknologi, varietas unggul, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta pemberdayaan petani. Semua itu ditambah satu faktor penopang yaitu kepastian harga yang fair untuk petani dan konsumen.

Sebelumnya seperti dikutip dari Antara, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo optimistis Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia pada 2045 dengan memanfaatkan semua aspek sumber daya alam yang ada melalui dukungan teknologi.

"Kita punya lahan dan alam yang cukup baik. Sekarang dengan menggunakan teknologi mulai dari pesisir, dataran rendah hingga dataran tinggi itu bisa kita tanami," kata Syahrul Yasin Limpo di Padang, Selasa.

Hal tersebut disampaikan Mentan Syahrul Yasin Limpo saat meninjau persiapan Pekan Nasional Petani dan Nelayan Indonesia (Penas Tani) XVI di Kota Padang, Sumatera Barat.

Untuk mewujudkan RI sebagai lumbung pangan dunia pada 2045 maka terlebih dahulu harus fokus pada penentuan peta jalan yang akan dikerjakan untuk jangka panjang.

Optimistis Bupati Gowa periode 1994-2002 tersebut juga ditandai dengan kebijakan pemerintah melalui Kementerian Pertanian yang sejak tiga tahun terakhir berhasil meningkatkan produksi beras nasional.

Selain fokus pada padi, saat ini pemerintah melalui Kementerian Pertanian juga sedang fokus melakukan penanaman kedelai sebagai percontohan yang diiringi dengan penerapan teknologi (mesin).

Menurut dia, Indonesia terutama petani di Tanah Air harus mulai berani mengubah cara bertani seperti yang diterapkan di sejumlah negara yakni mengoptimalkan teknologi dan mesin.

Saat ini pemerintah pusat memberikan kepercayaan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang ditunjuk sebagai tuan rumah Penas Tani XVI untuk menghasilkan bibit kedelai percontohan yang nantinya disebarkan ke seluruh provinsi.

Di satu sisi, Mentan mengakui rata-rata bawang maupun kedelai asal Indonesia memang tergolong kecil namun memiliki aroma yang lebih sedap jika dibandingkan kedelai dari negara lain.

Ia menyakini apabila semua pihak memiliki semangat yang sama maka cita-cita mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045 dapat diwujudkan. "Yuk kita buat. Kalau kita terus bergantung begini kapan selesainya ini," kata Mentan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top