Reforestasi Jangan Ubah Fungsi Hutan
Reforestasi Jangan Ubah Fungsi Hutan
Direktur EksekutifInstitute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, mengatakan menanam pohon di lahan kritis sebagai sumber pasokan biomassa sudah lama dipikirkan dan direncanakan, bukan hal baru, bahkan sudah dilakukan.
Pemulihan lahan kritis juga sudah dilakukan pemerintah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sehingga membuat lahan kritis yg pada 2009 seluas 30.1 juta hektare (ha), turun menjadi 12,74 juta ha di 2022.
"Tetapi, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan untuk pemulihan lahan kritis yang akan jadi sumber pasokan biomass, misalnya soal status lahan, lama izin konsesi, letak lokasi dan jarak dari pembangkit listrik," ungkap Fabby.
Selain itu, menurut dia, melakukan reforestasi juga memerlukan biaya dan butuh waktu 4-5 tahun baru bisa dipanen secara lestari.
"Saya mendorong pemerintah melakukan kegiatan rehabilitasi lahan kritis dengan mengacu pada kebutuhan pasokan biomassa di pembangkit listrik yg akan dibutuhkan untuk co-firing. Kuncinya ada di perencanaan yang terpadu," tegas Fabby.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : andes
Komentar
()Muat lainnya