Red Star Dibayangi Skandal

BELGRADE - Red Star Belgrade, yang terlibat dalam skandal skor pengaturan pertandingan Liga Champions, bungkam dan melakoni latihan tertutup. Jelang laga melawan Liverpool, Kamis (25/10) dini hari WIB, klub seolah membangun tembok untuk menutup diri di kandang mereka, Stadion Rajko Mitic.

Perjalanan ke Anfield seharusnya menjadi perayaan bagi Red Star, 27 tahun setelah mereka memenangkan trofi kompetisi tertinggi antar klub Eropa, kemenangan pertama dan terakhir untuk klub dari bekas negara Yugoslavia.

Tapi pertandingan di Merseyside telah dibayangi oleh kecurigaan menyusul pengumuman penyidik asal Prancis. Red Star diselidiki terkait tuduhan pengaturan pertandingan saat Paris Saint-Germain menang 6-1 dalam pertandingan terakhir grup Liga Champions pada 3 Oktober lalu.

Penyelidikan itu dilakukan setelah harian olahraga Prancis L'Equipe menuduh bahwa seorang pejabat senior Red Star bertaruh lima juta euro untuk tim yang kalah dengan selisih lima gol dari juara liga Prancis.

Klaim itu membuat marah banyak orang di Serbia termasuk Predrag Saric, pemimpin redaksi harian Sportski Zurnal.

"Serbia tidak melakukan tindakan itu. Belum ada yang menyatakan bahwa penyelidikan itu sebenarnya sudah dimulai," ujar Saric kepada saluran televisi RTS yang dikelola pemerintah Serbia.

Presiden Serbia Aleksandar Vucic yang merupakan pendukung Red Star, mengatakan dia sangat skeptis mengenai tuduhan itu. Pemimpin Serbia itu bersumpah untuk memeriksa setiap kemungkinan apakah seseorang dan dengan cara apa pun bisa mencoreng nama klub dan negaranya.

Setelah merilis dua pernyataan yang mendesak penyelidikan bisa dengan cepat dilakukan, dia mengancam akan melakukan tindakan hukum terhadap L'Equipe karena pencemaran nama baik. ben/AFP/S-1