Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rebound! Biden Dites Negatif Covid-19 Setelah Dua Kali Positif, Tetap Karantina di Gedung Putih

Foto : ST/NYT

Presiden AS Joe Biden terlihat di monitor di ruang pers di Gedung Putih saat berbicara tentang memerangi penipuan Covid-19 pada 5 Agustus 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Hasil tes Covid-19 Presiden AS Joe Biden ternyata negatif, pertama kalinya dalam satu minggu. Meski begitu, ia akan tetap melakukan karantina di Gedung Putih sebelum tes kedua, kata dokter kepresidenan.

Dikutip dari The Straits Times, Sabtu (6/8), Biden (79) merasa kondisinya terus membaik, kata dokter kepresidenan Kevin O'Connor dalam surat yang dirilis oleh Gedung Putih.

Kasus "rebound" Biden, yang oleh dokternya dikaitkan dengan obat antivirus Paxlovid, telah menghalangi rencana presiden memenangkan kebijakan Demokratiknya.

Ia membatalkan perjalanan ke Michigan pada 2 Agustus untuk mempromosikan undang-undang subsidi pabrik semikonduktor AS yang berkompetisi dengan Tiongkok. Namun begitu, Biden tetap bergabung dalam acara itu secara daring.

Tes antigen terakhir yang dilakukan pada Sabtu pagi menunjukkan hasil negatif, kata O'Connor.

"Dengan setumpuk peringatan, presiden akan melanjutkan langkah-langkah isolasi ketatnya sebelum tes kedua negatif seperti yang diresepkan sebelumnya," kata dokter.

Hasil tes positif pertama Biden pada 21 Juli, diakhiri dengan karantina selama enam hari setelah dua kali tes negatif pada tes antigen cepat. Biden mengalami gejala ringan seperti sakit tenggorokan, flu, letih, dan demam tinggi.

Presiden dites positif untuk kali kedua pada 30 Juli dengan tipe kasus yang sama dengan pasien-pasien Covid-19 yang mengkonsumsi obat Paxlovid dari Pfizer.

Panduan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS merekomendasikan orang dengan kasus "rebound" untuk melakukan karantina selama lima hari setelah hasil tes positif. Jika gejalanya membaik dan tidak mengalami demam, karantina boleh dihentikan namun tetap mengenakan masker selama lima hari lagi dengan pembatasan perjalanan yang ketat.

Kasus Biden menyoroti isu kasus rebound dalam persentase kecil pada orang-orang yang diobati dengan Paxlovid. Kasus Biden disebut-sebut menjadi simbol kemajuan yang telah dilakukan AS dalam mengendalikan pandemi.

Kasus rebound diasosiasikan dengan tanpa atau sedikit gejala. Namun menyebabkan banyak orang melakukan karantina sesuai dengan panduan CDC. Biden hanya mengalami batuk ringan, kata O'Connor.

Kepala Saintifik Pfizer Mikael Dolsten mengatakan, perusahaannya sedang bekerja bersama FDA untuk melakukan finalisasi rencana penelitian pemakaian Paxlovid pada orang-orang yang positif setelah dites negatif.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top