![Realisasi Belanja Harus Efisien](https://koran-jakarta.com/images/article/realisasi-belanja-harus-efisien-220107094628.jpg)
Realisasi Belanja Harus Efisien
![Realisasi Belanja Harus Efisien](https://koran-jakarta.com/images/article/realisasi-belanja-harus-efisien-220107094628.jpg)
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, memproyeksikan pembayaran bunga utang pada 2022 sebesar 400-450 triliun rupiah. Dengan asumsi, defisit anggaran bisa ditekan hingga 4,3-4,8 persen.
Menurut dia, proyeksi bunga utang di 2022 ini akan bergantung dari beberapa variabel, seperti penerimaan negara dan belanja negara. Namun, penerimaan negara selama ini sangat bergantung pada perkembangan harga komoditas yang booming.
"Akan tetapi dengan pelarangan seperti ekspor batu bara pasti akan berpengaruh pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan Pajak Penghasilan (PPh) ekspor, ini yang harus diwaspadai," ujar Bhima.
Modal Positif
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan realisasi sementara defisit APBN 2021 mencapai 4,65 persen dari PDB atau sebesar 783,7 triliun rupiah. Capaian ini turun dari tahun sebelumnya sebesar 6,14 persen dari PDB.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya