Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rawan Terkoreksi Lanjutan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren negatif, hari ini (11/1). Pergerakan IHSG masih dipengaruhi sejumlah sentimen meliputi re-opening Tiongkok, outflow asing dari pasar modal, serta kebijakan hawkish the Fed.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Rabu (11/1), masih rawan terkoreksi dengan resistance di 6.685 dengan support di level 6.560.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (10/1) sore, ditutup turun di tengah pelaku pasar yang mewaspadai rilis data inflasi Amerika Serikat (AS). IHSG ditutup melemah 65,77 poin atau 0,98 persen ke posisi 6.622,5. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 14,77 poin atau 1,61 persen ke posisi 901,09.

"Indeks saham di Asia sore ini Selasa ditutup turun karena investor mempertimbangkan komentar tegas atau hawkish pejabat bank sentral AS the Federal Reserve dan mengambil sikap waspada untuk mengantisipasi rilis data inflasi (CPI) AS pada hari Kamis," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam ulasannya di Jakarta.

Presiden the Fed San Francisco Mary Daly berharap bank sentral akan terus menaikkan suku bunga hingga sedikit di atas 5 persen. Sementara itu, Presiden the Fed Atlanta, Raphael Bostic mengatakan bank sentral sebaiknya menaikkan suku bunga acuan hingga di atas 5 persen pada awal kuartal II 2023 dan mempertahankan suku bunga di level itu untuk waktu yang lama.

Dari sisi korporasi, investor menanti di mulainya musim laporkan keuangan kuartal IV 2022 di AS dengan bank-bank besar seperti JP Morgan Chase, Bank of America, Citicorp dan Wells Fargo yang dijadwalkan merilis laporan keuangan mereka pada akhir pekan ini. Bersama Morgan Stanley dan Goldman Sach, bank-bank tersebut adalah enam bank terbesar di AS yang diprediksi akan melaporkan laba yang lebih rendah di kuartal IV 2022.

Dibuka melemah, IHSG terus bergerak di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat dimana sektor keuangan naik paling tinggi yaitu 1,75 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang konsumen primer masing-masing 1,23 persen dan 0,98 persen.

Baca Juga :
IHSG Rawan Terkoreksi

Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top