Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rawan Koreksi Lanjutan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren negatif jelang akhir pekan ini. Pergerakan IHSG diperkirakan masih dipengaruhi sentimen global akibat belum adanya kesepakatan soal kenaikan batas utang atau debt ceiling pemerintah Amerika Serikat (AS) sampai dengan batas waktu 1 Juni 2023

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menilai kebuntuan pembahasan soal batasan utang pemerintah AS memicu kekhawatiran pelaku pasar terhadap risiko gagal bayar atau default Negara Adidaya tersebut. Karenanya, dia memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Jumat (26/5), rawan bergerak terkoreksi dengan area support pada level 6.656 dan resistance pada level 6.772.

Baca Juga :
IHSG Rawan Terkoreksi

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (25/5) sore, ditutup melemah seiring belum adanya kesepakatan terkait negosiasi pagu utang Amerika Serikat (AS). IHSG ditutup melemah 41,57 poin atau 0,62 persen ke posisi 6.704,23. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,65 poin atau 0,62 persen ke posisi 941,82.

"Sentimen dominan masih terkait risiko gagal bayar utang pemerintah AS jelang deadline 1 Juni mendatang, menyusul masih deadlock-nya negosiasi antara Pemerintah AS dengan Kongres AS," ujar Research & Consulting Manager Infovesta Kapital Advisori Nicodimus Kristiantoro di Jakarta.

Bahkan, lanjut Nicodimus, lembaga rating Fitch sudah mengeluarkan pernyataan bahwa rating AS saat ini walaupun AAA, namun diberikan status dalam pengawasan, yang mana situasi serupa pernah dikeluarkan oleh Fitch pada 2011.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top