Rawan Kembali Melemah
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya, tengah pekan ini. Kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun diperkirakan masih menjadi sentimen negatif bagi pergerakan rupiah.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Rabu (4/10), bergerak di kisaran 15.570-15.630 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan melemah.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam penutupan perdagangan, Selasa (3/10), ditutup melemah sebesar 50 poin atau 0,32 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.580 rupiah per dollar AS.
Ibrahim menyatakan rupiah mengalami pelemahan setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat mendukung pandangan bank sentral setempat atau Federal Reserve (the Fed) mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra, pengaruh dari ekspektasi suku bunga tinggi akan berlanjut hingga akhir tahun menimbang The Fed akan mengeluarkan kebijakan penting pada Desember 2023. Ekspektasi suku bunga tinggi turut didukung data ekonomi AS, terutama data inflasi yang belum menurun ke arah target 2 persen. "Sentimen pasar terhadap suku bunga tinggi masih tinggi hingga akhir tahun. Ini bisa di-counter bila data ekonomi AS menunjukkan inflasi dan kondisi ketenagakerjaan menurun," katanya.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya