Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

"Rapid Test" Covid-19 di Stasiun Kereta Hanya Rp85 Ribu

Foto : koran jakarta/agus supriyatna

Para penumpang kereta api sedang menjalani rapid test di Stasiun Gambir, Jakarta, Sabtu (8/8).

A   A   A   Pengaturan Font

Saat ini, di masa pandemi Covid-19, bagi yang mau bepergian ke luar daerah, apalagi pergi dari daerah yang berstatus zona merah, mesti mengantongi bukti tes bebas Covid-19. Minimal, harus ada bukti surat sudah menjalani rapid test.

Jika hasilnya non reaktif, maka boleh melakukan perjalanan. Namun bila hasil rapid testitu reaktif, yang bersangkutan tidak diperbolehkan untuk pergi. Dia, akan diminta untuk mengkarantina diri secara mandiri. Tapi jika ada gejala yang mengarah pada Covid-19, dia akan dirujuk untuk dirawat di rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah sebagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19.

Biasanya, syarat harus mengantongi surat telah menjalani rapid test diperuntukkan untuk orang yang hendak berpergian menggunakan moda transportasi seperti pesawat terbang atau kereta api. Pergi dengan bus pun, mestinya juga sama syaratnya, harus mengantongi surat rapid test. Namun acapkali, penumpang tanpa surat rapid test tetap saja diangkut.

Pada hari Sabtu, 8 Agustus 2020, Koran Jakarta ditugaskan untuk meliput kondisi penerapan new normal atau kebiasaan baru di masa pandemi di daerah. Kabupaten Kuningan yang akan dituju. Dari Jakarta, Koran Jakarta, akan naik kereta dengan tujuan Kota Cirebon, setelah itu menyambung dengan moda transportasi lain.

Lewat aplikasi pesan tiket online, Koran Jakarta memesan tiket kereta jurusan Stasiun Gambir-Cirebon. Tiket untuk jam keberangkatan sore nyaris habis terjual. Bahkan, di website resmi PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), tiket kereta Gambir-Cirebon untuk keberangkatan sore, sudah sold out. Di aplikasi online, untungnya masih tersedia satu slot untuk jam keberangkatan pukul 16.00. Koran Jakarta pun langsung mem-booking dan membayar via ATM.

Karena harus mengantongi surat rapid test, Koran Jakarta berangkat ke Stasiun Gambir agak siang, dengan estimasi bisa melakukan rapid test di stasiun. Seperti diketahui, pihak PT KAI menyediakan layanan rapid test dengan biaya yang cukup terjangkau. Hanya 85.000 rupiah.Syarat bisa rapid test di stasiun, calon penumpang sudah punya tiket, atau telah punya kode booking tiket. Tiba di Gambir, sekira pukul 13.00 WIB. Langsung menuju pintu utara stasiun, tempat pemeriksaan.

Tiba di tempat pemeriksaan rapid test, calon penumpang, mesti mendaftar dulu. Ditanya, jam keberangkatan kereta oleh petugas yang berjaga. Jika jam keberangkatan sudah mepet, maka akan diprioritaskan. Ada tiga petugas yang melayani proses pendaftaran rapid test. Setelah membayar, langsung menuju ke area tempat dilakukannya rapid test. Sudah banyak penumpang yang antre menunggu pemeriksaan.

Akhirnya, Koran Jakarta pun jalani rapid test setelah lumayan lama menunggu di antrean. Koran Jakarta diambil darah, yang kemudian diteteskan ke alat penguji. Setelah itu, diminta menunggu hasilnya. Proses menunggu hasil juga lumayan lama. Apalagi, ada beberapa calon penumpang yang bolak balik ke petugas, karena namanya salah, kurang huruf atau nomor NIK angkanya salah atau kurang.

Dalam proses menunggu itu, kecemasan datang. Takutnya, hasil rapid test reaktif. Alhasil, bukan saja gagal pergi tapi juga mesti mengkarantina diri selama 14 hari. Koran Jakarta juga melihat beberapa orang calon penumpang yang menunggu hasil rapid test, wajahnya tegang. Mereka juga mungkin merasakan hal yang sama, harap-harap cemas, rapid test tak sesuai harapan.

Sampai akhirnya, nama Koran Jakarta disebut. Selembar kertas disodorkan berisi hasil rapid test. Hasilnya, Non Reaktif alias negatif. Lega rasanya. Artinya boleh berangkat.agus supriyatna/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top