'Ransomware' Petya Belum Menyebar di Indonesia
Foto: istimewaJAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, mengemukakan serangan ransomware jenis Petya saat ini belum menyebar di Indonesia.
"Indonesia belum terpapar malware Petya. Hingga saat ini, belum ada laporan yang masuk ke kami," ujar Menkominfo dalam diskusi "Antisipasi Serangan Malware Ransomware Petya" di Jakarta, Jumat (30/6).
Menurut dia, penyebaran virus komputer yang mengenkripsi perangkat penyimpanan digital atau hard disk itu baru ditemui pada negara di kawasan Eropa Timur, Eropa Barat, serta Asia Selatan.
"Hingga kini, Petya sedang banyak menyerang instalasi komputer di Ukraina. Di Asia, yang sudah terpapar itu India, Bangladesh, dan Srilangka," imbuh Rudiantara.
Kendati demikian, Menkominfo mengimbau masyarakat untuk tetap ikut melakukan pencegahan dan tidak lengah terhadap serangan malware baru tersebut.
"Pencegahan virus ini bukan lagi hanya menjadi urusan pemerintah atau ahli informasi dan teknologi, tapi masyarakat juga harus disiplin dalam menjaga perangkat teknologi mereka untuk memitigasi penyebaran Petya," kata Rudiantara.
Mitigasi tersebut, menurut dia, di antaranya dapat dilakukan masyarakat dengan bijak dalam meng-klik link tertentu, mengamankan data-data penting, serta menggunakan sistem operasi yang asli dan diperbarui secara berkala.
Tiga Sektor
Menkominfo memaparkan ada tiga sektor penting yang dinilai berbahaya jika diserang ransomware Petya.
Ketiga sektor itu adalah perbankan, penerbangan, dan energi.
"Pemerintah sedang berfokus untuk melakukan pencegahan pada tiga critical sector ini," ujar Rudiantara.
Menurut dia, Kemenkominfo telah mengirimkan notifikasi kepada bank swasta dan bank-bank milik pemerintah. Kemudian, kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia.
Di bidang transportasi, lanjut dia, sektor penerbangan adalah yang paling rawan terserang virus. Apalagi, selama mudik Lebaran, peningkatan jumlah penumpang mencapai 9 persen.
"Notifikasi sudah diberikan kepada berbagai perusahaan penerbangan, Angkasa Pura dan Air Navigation, karena masyarakat yang mudik ini banyak yang menggunakan pesawat," kata Rudiantara.
Selain itu, sektor energi juga rawan diserang virus. Menurut Rudiantara, Kemenkominfo telah memberikan notifikasi kepada pengelola sistem teknologi informasi di Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Saat ini memang belum ada laporan mengenai Petya di Indonesia.
Namun, para pengguna komputer tetap harus waspada. Saat ini, Petya baru diketahui menginfeksi server di perusahaan minyak terbesar Russia, mengganggu operasi di bank Ukraina, dan mematikan komputer di perusahaan perkapalan serta periklanan multinasional.
Laporan pertama organisasi yang diserang muncul dari Russia dan Ukraina, namun dampaknya cepat menyebar ke barat ke komputer di Rumania, Belanda, Norwegia, dan Inggris. SB/Ant/WPKoran
Penulis: Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 2 Kenaikan PPN 12% Bukan Opsi Tepat untuk Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Butuh Terobosan
- 3 Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- 4 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal
- 5 Libur Panjang, Ribuan Orang Kunjungi Kepulauan Seribu
Berita Terkini
- Jepang dan AS Salahkan Korea Utara atas Pencurian Kripto Senilai $300 Juta
- BMKG: Hari Ini Hujan akan Mengguyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia
- Polisi Masih Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus dan Truk di Tol Pandaan-Malang
- Bus Rombongan Siswa SMP IT Berencana ke Kampung Inggris Sebelum Terjadi Kecelakaan di Tol Pandaan
- CIMB Niaga Berdayakan UMKM di Indonesia Timur