Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kelaparan di Papua I Bunga Obligasi Rekap Sudah Capai Rp400 Triliun Tiap Tahun

Rakyat Sampai Mati Kelaparan Bukan Mendadak Terjadi

Foto : ANTARA/ HUMAS BPBD PAPUA

Warga Lanny Jaya, Papua meratapi lahan kebun mereka yang rusak akibat fenomena embun beku yang memicu kekeringan dan kelaparan yang mengakibatkan empat orang meninggal Dunia.

A   A   A   Pengaturan Font

» Perlu 10 sampai 14 hari bagi manusia untuk mati kelaparan dan perlu tujuh hari untuk bisa tahu cukup tidaknya makanan.

JAKARTA - Sedikitnya empat orang meninggal di Kabupaten Lanny Jaya, Papua karena kelaparan. Hal itu karena dalam satu bulan terakhir warga di dua kabupaten mengalami gagal panen karena kekeringan.

Peneliti pertanian yang juga pengajar di Universitas Papua, Mulyadi kepada wartawan BBC News Indonesia mengatakan terganggunya ketahanan alam di Papua disebabkan faktor manusia, bukan iklim. "Warga Papua itu kan mayoritas petani dan peladang yang tinggal di pegunungan selama ribuan tahun, jadi kalau mereka kelaparan itu aneh, berhadapan dengan iklim yang berubah-ubah begitu sudah biasa," kata Mulyadi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Papua, Wiliam Manderi mengatakan timnya kini tengah berada di lokasi untuk mengecek kepastian di lapangan seperti apa. "Baik itu kerusakannya maupun kerugiannya, lalu kebutuhan apa yang harus dipantau dan ditanggulangi," kata Wiliam.

Menurutnya, lokasi kejadian cukup sulit untuk dicapai, dua jam terbang dengan pesawat dari Jayapura, disambung kurang lebih dua jam berjalan kaki. Dari laporan sementara diketahui sedikitnya empat orang meninggal dunia, sementara sekitar 500 orang kelaparan.

Organisasi pemerhati lingkungan hidup, Walhi mencatat gagal panen warga dipicu peristiwa embun beku di dataran tinggi Lanny Jaya. Sedangkan, masyarakat sangat bergantung pada hasil kebun mereka. "Di sana satu-satunya sumber makanan mereka adalah dari hasil berkebun," kata Direktur Eksekutif Walhi Papua, Maikel Primus Peuki.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top