Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pertemuan Internasional

Raja Salman Buka KTT Liga Arab

Foto : AFP/STR

Salman bin AbdulazizMark

A   A   A   Pengaturan Font

AL KHOBAR - Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud, pada Minggu (15/4) sore, menyambut satu per satu pemimpin negara-nagara Arab, saat mereka memasuki ruang dalam pintu utama gedung King Abdulaziz Center for World Culture, Dhahran, sebelum masing-masing pemimpin menuju ruang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab ke-29.

KTT Liga Arab digelar di tengah memanasnya krisis Suriah dan kompleksnya tantangan regional, termasuk konflik Yaman yang berimplikasi pada keamanan dalam negeri Arab Saudi itu.

Di antara pemimpin Arab yang mengikuti KTT ini adalah Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, Presiden Tunisia, Beji Caid Essebsi, Presiden Komoro, Azali Assoumani, Presiden Irak, Mohammed Fuad Masum, Presiden Yaman, Abdrabbuh Mansur Hadi, Presiden Dewan Presiden Pemerintahan Koalisi Nasional Libia, Fayez Mustafa Al-Sarraj, Presiden Libanon, Michel Aoun, serta pemimpin Jordania, Kuwait, Bahrain, dan Moroko.

Liga Arab yang didirikan di Kairo pada 1945 oleh Mesir, Arab Saudi, Irak, Libanon, Suriah, Yordania, dan Yaman itu, kini beranggotakan 22 negara. Lima belas negara anggota lainnya adalah Libia, Sudan, Maroko, Tunisia, Kuwait, Al Jazair, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar, Oman, Mauritania, Somalia, Palestina, Djibaouti, dan Komoro.

Adapun agenda KTT ke-29 Liga Arab akan membahas Palestina serta tantangan regional berupa apa yang disebut media Arab Saudi sebagai campur tangan Iran dalam urusan dalam negeri negara-negara Arab dan serangan misil Huthi.

Dalam pidato pembukaan, Raja Salman, menyatakan kritik pada Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, soal Israel, dimana ia secara tegas menentang rencana pemindahan kantor Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem pada Mei mendatang. "Kami menegaskan kembali penolakan atas keputusan AS soal Yerusalem. Yerusalem Timur merupakan kesatuan bagian dari Palestina," kata Raja Salman.

Tak hanya itu, Raja Arab Saudi pun mengecam campur tangan Iran dalam setiap urusan Saudi yang menurutnya apa yang dilakukan Iran sudah dilakukan secara terang-terangan.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, juga menekankan bahwa terorisme harus ditangani dengan tegas dan sumber pendanaannya harus dikeringkan. Ia menekankan bahwa tidak akan ada stabilitas di kawasan selama Iran melanjutkan intervensi di kawasan itu, dengan menghasut perselisihan sektarian dan mendukung milisi Huthi, selain menampung para pemimpin Al-Qaeda.

Merujuk pada pertemuan tersebut, Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, mengatakan bahwa krisis serius di kawasan itu memfasilitasi campur tangan asing. Ia mencatat bahwa kemenangan atas kelompok garis keras Islamic State (ISIS) harus dikonsolidasikan dengan menyerukan rekonstruksi daerah yang terkena dampak. Gheit juga mengutuk campur tangan Iran di Bahrain dan negara-negara Arab lainnya.

Prioritas Palestina

Sebelumnya Menlu al-Jubeir, seperti diwartakan Saudi Press Agency (SPA) pada Kamis (12/4), mengatakan bahwa isu Palestina merupakan prioritas utama pada KTT Liga Arab.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menegaskan keyakinan bahwa KTT Liga Arab akan menghasilkan dukungan negara-negara Arab pada perjuangan rakyatnya untuk merdeka dan mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina merdeka.

"Yerusalem saat ini membutuhkan dukungan penuh Arab untuk memperkuat ketabahan dan posisi rakyat Palestina di tanah mereka guna mempertahankan Yerusalem dan tempat-tempat suci yang ada," kata Presiden Palestina dalam pernyataannya yang disiarkan SPA.

Abbas mengharapkan KTT Liga Arab ini memberikan dukungan tak terbatas kepada rakyat Palestina untuk mewujudkan perdamaian sebagaimana yang telah ditegaskan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top