Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Raja Lompat Galah Duplantis Lanjutkan Dominasi

Foto : Fabrice COFFRINI / AFP

berkompetisi I Armand Duplantis dari Swedia berkompetisi di event kota lompat galah putra bagian dari pertemuan atletik Liga Berlian “Athletissima” di Lausanne, Kamis (22/8).

A   A   A   Pengaturan Font

LAUSANNE, SWISS - Raja lompat galah, Armand Duplantis, melanjutkan performa impresifnya. Dia memecahkan rekor dunia dan meraih medali emas di Olimpiade Paris. Saat ini tetap mendominasi lompat galah putra dalam ajang "Lausanne Diamond League," Kamis (22/8).

Ajang ini pertama di sirkuit elite Atletik Dunia sejak berakhirnya Olimpiade Paris. Duplantis mempertahankan medali emas Olimpiade di Stade de France dengan penampilan luar biasa. Dia memperbaiki rekornya sendiri menjadi 6,25 meter. Di Lausanne, atlet asal Swedia ini, ikut serta dalam City Event yang diadakan di esplanade atau lebih dikenal Danau Jenewa, beberapa jam sebelum event utama di Stade Olympique de la Pontaise.

Lintasan lari diangkat dari jalur berpaving. Ribuan penonton berdiri hanya beberapa meter dari palang dan matras pendaratan yang ditempatkan di bawah terpal bundar. Layar besar memungkinkan lebih banyak penonton menyaksikan aksi Duplantis.

Sekali lagi, Duplantis unggul jauh di depan para pesaing. Dia memenangkan ajang tersebut dengan lompatan terbaik 6,15 meter. "Saya sangat senang dan menikmati waktunya. Sangat menyenangkan kembali ke trek," ujarnya.

Dia tidak ingin mengatakan khawatir, tetapi secara mental selalu ada sedikit tanda tanya di kompetisi berikutnya setelah Olimpiade. Duplantis menuturkan, perbedaan antara medali emas Olimpiade di Stade de France dan memenangkan City Event sangat jauh, tetapi dapat dibandingkan.

"Kompetisi terakhir, ada sekitar 75.000 penonton. Tapi saya mendapatkan koneksi yang sangat menyenangkan dengan penonton ketika mereka begitu dekat," jelasnya.

Hasil lain, hanya Duplantis dan Sam Kendricks dari AS, peraih medali perak Paris, yang berhasil melompati 5,92m. Sedangkan empat lainnya berhenti di ketinggian 5,82. Palang dinaikkan ke 6,00 m, Kendricks gagal dalam upaya pertama, tetapi Duplantis berhasil.

Atlet AS ini memenangkan medali emas kejuaraan dunia 2019 mengugguli Duplantis. Tapi sejak itu Duplantis mendominasi nomor tersebut. Dua kali kegagalan lagi di ketinggian 6 m membuat hanya Duplantis yang tersisa dalam kompetisi, seperti sering terjadi.

Palang dinaikkan ke 6,15 m, disambut tepuk tangan meriah dari kerumunan penonton yang berkumpul di sekitar lintasan. Dia menyentuh palang dengan lututnya pada percobaan pertama, jatuh ke matras dengan kecewa. Duplantis berjalan ke lintasan untuk percobaan kedua saat angin mulai bertiup, memperumit situasi. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top