Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Referendum Kemerdekaan I Kemerdekaan Katalonia Diumumkan Senin Pekan Depan

Raja Kecam Pemimpin Katalonia

Foto : REUTERS/Yves Herman

Warga Katalonia yang berada di sebuah kafe di Barcelona, sedang menyaksikan pidato Raja Spanyol, Felipe VI, pada Selasa (3/10). Dalam pidatonya, Raja Felipe mengecam para pemimpin Katalonia karena telah menghancurkan prinsip demokrasiu dan memecah belah warga Spanyol karena menggelar referendum Katalonia pada Minggu (1/10) lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Raja Spanyol, Felipe VI, akhirnya angkat bicara sehubungan dengan referendum Katalonia dengan mengecam para pemimpin wilayah regional itu dengan tudingan telah menghancurkan prinsip demokrasi dan memecah belah warga di Spanyol.

IBARCELONA - Raja Spanyol, Felipe VI, mengeluarkan kecaman terhadap para pemimpin Katalonia yang mengkampanyekan pemisahan dengan menuding mereka telah menghancurkan prinsip-prinsip demokrasi dan telah memecah belah warga Katalonia, menyusul aksi protes terhadap bentrokan antara warga dan polisi yang mencoba menghalangi warga untuk memberikan suara pada referendum yang digelar pada Minggu (1/10) lalu. Tudingan Raja Felipe VI disampaikan dalam pidato yang disiarkan oleh televisi Spanyol, pada Selasa (3/10).

"Para pemimpin di Katalonia telah bersikap tidak bertanggung jawab karena merusak keharmonisan sosial di kawasan. Hari ini, masyarakat Katalonia pecah dan berkonflik. Mereka (para pemimpin di Katalonia) telah melanggar persetujuan sistem hukum dengan keputusan mereka, memperlihatkan sikap ketidaksetiaan terhadap pemerintah pusat," kata Raja Felipe VI.

Kerajaan Spanyol berkomitmen kuat terhadap konstitusi, demokrasi dan komitmen untuk persatuan serta Spanyol yang utuh. Raja Felipe juga telah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Mariano Rajoy untuk mendiskusikan perkembangan situasi di Katalonia.

Raja Felipe, 49 tahun, jarangsekali melakukan intervensi dan biasanya bersikap bungkam terhadap panggung politik Spanyol. Untuk itu, pidato yang disampaikannya itu menunjukkan betapa terguncangnya Spanyol oleh hasil referendum masyarakat Katalonia dan bentrokan antara massa dan aparat kepolisian anti-huru- hara hingga melukai sekitar 900 orang.

Sementara itu aksi turun ke jalan ribuan warga Katalonia dilaporkan masih terjadi pada Selasa. Aksi protes itu, telah melumpuhkan jalan, transportasi publik dan aktivitas bisnis.

Aksi mereka untuk memprotes tindakan aparat kepolisian antihuru-hara yang mencoba mengacaukan pelaksanaan referendum pada Minggu. Aparat kepolisian dinilai telah berlebihan dalam menghalang- halangi warga dengan cara menembakkan peluru karet dan memukul masyarakat yang berkerumun hendak memberikan hak suara dengan pentungan.

"Saya tak menyokong kemerdekaan, namun saya menentang represi," komentar seorang demonstran bernama Erwin, yang menyelimuti dirinya dengan bendera nasional Spanyol.

Desak Implementasi

Referendum Katalonia dan sejumlah kejadian politik setelahnya, telah menjerumuskan Spanyol dalam krisis konstitusional yang amat parah dalam beberapa dekade terakhir. Situasi ini juga jadi ujian politik bagi Perdana Menteri Mariano Rajoy, yang telah menempuh langkah tegas dalam menyikapi perkembangan politik di Katalonia.

Sementara itu pemimpin Katalonia, Carles Puigdemont, menyatakan hasil referendum ini sah dan harus diimplementasikan. Masyarakat Katalonia yang berpartisipasi dalam referendum pun, telah larut dalam kegembiraan dengan hasil pemungutan suara, yang menyatakan Katalonia lepas dari Spanyol, dimana hasil ini sebetulnya sudah diprediksikan.

Perkembangan terakhir yang dipantau Reuters pada Rabu (4/10) menuliskan seorang narasumber dari pemerintahan regional menyatakan mereka akan mendeklarasikan kemerdekaan Katalonia pada Senin (9/10) pekan depan.

"Partai-partai prokemerdekaan yang menguasai parlemen regional telah meminta dilakukannya sesi debat dan voting terkait deklarasi kemerdekaan Katalonia yang akan diumumkan pada Senin mendatang," demikian ucap narasumber itu. Informasi narasumber itu semakin menegaskan langkah Puigdemont yang menyebut pemerintahan regional yang dipimpinnya akan mendeklarasikan kemerdekaan usai mereka mendapatkan hasil akhir dari referendum.

"Pemerintahan saya akan mengambil tindakan pada akhir pekan ini atau awal pekan depan. Jika pemerintah Spanyol melakukan intervensi dan mengambil alih pemerintah regional Katalonia, maka ini akan menjadi sebuah kesalahan yang mengubah segalanya," pungkas Puigdemont, dalam sesi wawancara dengan BBC, Selasa. uci/Rtr/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top