Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Raisa, Asisten Tenaga Medis

A   A   A   Pengaturan Font

Untuk meminimalkan kontak tenaga medis dengan pasien positif Covid-19, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair) menciptakan robot yang disebut dengan Raisa (Robot Asisten Medis ITS-Airlangga).

Raisa dirancang untuk ditempatkan di ruang Intensive Care Unit (ICU) dan High Care Unit (HCU). "Robot ini memiliki karakteristik teknis yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap-tiap ruangan," ujar Rektor ITS, Surabaya, Prof Mochamad Ashari.

Ruang ICU berisi pasien yang berada dalam keadaan pasif sampai tidak sadarkan diri. Raisa yang bekerja di ruang ICU akan berfokus pada pengamatan dan monitor kondisi vital pasien sebagaimana dilansir Antara.

Sedangkan untuk ruang HCU, Raisa ditambahkan beberapa sensor untuk suhu dan kadar oksigen. Kedua sensor berbasis IoT (internet of things) terhubung dengan database di peladen (server), di mana tiap pasien memiliki datanya tersendiri. Menurut peneliti robot Raisa, Rudy Dikairono ST MT, Rasia untuk ICU memiliki fitur kamera yang memiliki resolusi lebih tinggi dari sebelumnya guna memantau kondisi pasien secara langsung.

Kamera Raisa memiliki fitur Pan-tilt-zoom (PTZ) yang memungkinkannya untuk berputar 360 derajat seperti kamera surveillance. "Kamera 360 derajat dimodifikasi penempatan dan kontrolnya agar bisa terhubung ke joystick yang ada di ruang operator," ujar dia.

Raisa memiliki sensor dekat (proximity) yang akan mendeteksi benda yang menghambat atau menghalangi jalannya robot. Jika ada halangan, robot akan memberi peringatan suara. Juga akan ada juga peringatan di layar monitor operator.

Sensor dekat mampu mendeteksi benda hingga jarak tiga meter. "Jika benda penghambat telah berjarak 50-75 sentimeter, Raisa akan berhenti," kata Rudy.

Untuk melancarkan mobilitas robot, tim ITS mengembangkan pintu otomatisyang akan dipasang untuk menghubungkan ruang antara dan ruang infeksi, tempat pasien Covid-19 dirawat. Pintu akan otomatis terbuka saat mendekat. Dengan begitu, dia mudah berpindah dari ruang isolasi yang terbagi dalam ruang bersih, ruang antara, dan ruang infeksi.

Pintu otomatis dipasang pada ruang antara. "Pintu yang awalnya manual akan dimodifikasi agar bisa dibuka melalui ruang operator. Ini sudah terintegrasi dengan software robot," ucapnya.

Direktur Utama RS Universitas Airlangga, Prof dr Nasronudin, menuturkan, Raisa membuat interaksi langsung antara tenaga medis dan pasien berkurang. Ini menurunkan risiko tertular Covid-19.

"Selain bisa membantu tenaga medis, kita juga bisa mengurangi kebutuhan alat pelindung diri yang terbatas. Selain itu, dengan minimnya interaksi tenaga medis dan pasien, pasien bisa lebih banyak beristirahat. Ini akan mempercepat proses penyembuhan," jelasnya. hay/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top