Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Quincy Hall Lanjutkan Dominasi AS di Atletik

Foto : Antonin THUILLIER / AFP

melintasi garis finis I EPelari Quincy Hall (8) dari AS melintasi garis finis di depan Matthew Hudson-Smith (6) dari Inggris, Muzala Samukonga (7) dari Zambia dan atlet lainnya pada final nomor 400m putra acara atletik di Olimpiade Paris 2024 di Stade de France di Saint-Denis, utara Paris, Kamis (8/8).

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Salah satu dari dua petinju yang memicu kontroversi kelayakan gender kembali menang di Olimpiade Paris 2024, Kamis (8/8). Ini memastikan dia memiliki kesempatan meraih medali emas. Petinju Taiwan, Lin Yu-ting, harus melakoni "perjalanan yang sulit" setelah meraih kemenangan dengan keputusan bulat atas Esra Yildiz Kahraman asal Turki di semifinal kelas 57 kg.

Kemenangan tersebut diraih 24 jam setelah Imane Khelif asal Aljazair juga mencapai final di kelasnya. Setelah keputusan diumumkan, petinju Turki tersebut membuat tanda X dengan jari-jarinya. Itu sama seperti lawan Lin yang kalah dalam pertarungan sebelumnya. Kahraman menolak untuk mengatakan arti tanda itu.

Dalam kebanyakan kasus, pria memiliki kromosom X dan Y. Sedangkan wanita memiliki dua kromosom X. Lin dan Khelif berlaga di Paris meskipun telah didiskualifikasi dari kejuaraan dunia tahun lalu oleh Asosiasi Tinju Internasional (IBA) setelah dilaporkan gagal dalam tes kelayakan gender.

Di lintasan atletik, sprinter Amerika Serikat Quincy Hall memenangkan lari 400 meter putra yang berlangsung menegangkan. Hall menjadi pelari tercepat keempat dalam sejarah ketika mengalahkan Matthew Hudson-Smith asal Inggris untuk meraih emas dengan catatan waktu 43,40 detik.

Hasil ini mengakhiri penantian 16 tahun bagi AS di nomor ini. Muzala Samukonga asal Zambia meraih perunggu. "Saya tidak menyerah, tapi hanya punya keberanian. Saya berjuang dan punya tekad. Segala sesuatu yang bisa saya pikirkan, itulah yang membawa ke garis finis," ujar Hall.

Noah Lyles menempatkan dirinya dalam posisi untuk mengejar dua medali emas sprint Olimpiade tampak nyaman saat finis kedua di semifinal di belakang Letsile Tebogo asal Botswana. Lyles, yang memenangkan final lari 100 m hanya dengan selisih lima ribu detik hari Minggu, akan menjadi favorit untuk jadi pria pertama sejak Usain Bolt di Olimpiade Rio 2016 yang meraih dua emas di lari 100 m - 200 m.

Dalam nomor lain di cabor atletik di Stade de France, Soufiane El Bakkali asal Maroko meraih gelar nomor 3.000 m steeplechase (lari halang rintang) putra kedua berturut-turut. Hanya rekan senegaranya, Hicham El Guerrouj, yang memenangkan emas 1500 m dan 5000 m di Athena 2004, dan perenang Tunisia Oussama Mellouli (1500 m gaya bebas di Beijing 2008 dan maraton 10 km di London 2012) yang mencapai prestasi itu. ben/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top