Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Qatar Tawarkan Piala Dunia dengan Kemewahan

Foto : Karim JAAFAR / AFP

Menara Katara di kota pesisir Qatar Lusail

A   A   A   Pengaturan Font

DOHA - Paket denganpertandingan mewah yang dijual seharga ribuan dollar dan hotel bintang lima ditawarkan oleh tuan rumah Piala Dunia, Qatar. Kegemaran akan kemewahan di negara Teluk yang kaya energi itu akan menjadi sesuatu yang tidak biasa bagi pesta sepak bola yang dihadiri oleh penggemar dari kelas pekerja.

Jika mampu membayar 4.950 dollar AS (77,6 juta rupiah) untuk tiket VIP di babak penyisihan grup, penonton dapat menikmati minuman, enam hidangan, dan hiburan di lounge yang menghadap ke garis tengah di Stadion Lusail, Doha.

Mereka yang memiliki anggaran terbatas di wilayah juga memiliki pilihan akomodasi yang menarik. Salah satu situs menawarkan kamar hotel seharga 4.000 dollar AS per malam dan 26.000 dollar AS untuk suite dengan masa inap minimal 30 malam.

Penawaran itu sedikit berbeda untuk penggemar biasa. Pilihan yang lebih murah termasuk tempat tidur besi di kamar yang dipakai secara bersama di dekat Kota Doha harga 84 ribu dollar AS per malam, atau ada juga akomodasi di kapal pesiar yang berlabuh di Pelabuhan Doha dengan harga 179 hingga 800 dollar AS.

Untuk kerumunan penonton di tribun stadion yang mencakup buruh migran di Qatar ditawari beberapa tiket seharga 11 dollar AS.

Menurut Ronan Evain, Direktur Eksekutif Football Supporters Europe yang bertanggung jawab atas penawaran premium, penonton yang datang secara langsung ke Qatar kali ini kebanyakan adalah kelas menengah ke atas.

"Jelas bahwa ada fokus pada jenis pariwisata premium dan sebagian besar yang datang ke Piala Dunia adalah kelas menengah," ujar Evain kepada AFP. "Mereka bukan tipe orang yang mampu bertahan di kapal pesiar dengan bayaran 5.000 dollar sepekan," sambungnya.

Gerombolan suporter tanpa tiket yang biasanya datang ke Piala Dunia diperkirakan akan berkurang jumlahnya. Hal itu karena hanya pemegang tiket dan tamu undangan yang dapat memasuki Qatar selama gelaran Piala Dunia 20 November-18 Desember.

Banyak suporter akan tinggal di tempat lain di luar Qatar di Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Kuwait, dan Oman. Situasi itu akan meningkatkan jumlah penerbangan regional ke Doha.

Misalnya saja dari Dubai, dengan hanya satu jam penerbangan ke Doha, paket ditawarkan 1.500 dollar AS untuk empat malam, termasuk satu penerbangan kembali ke Doha, tetapi tidak ada tiket pertandingan.

Dengan delapan stadion di dalam dan sekitar Doha, itu akan menghapus perjalanan darat lintas negara yang diperlukan di edisi sebelumnya seperti Brasil 2014 atau Russia 2018.

"Masalah dengan Piala Dunia di Qatar adalah sangat sedikit alternatif yang ada," ujar Evain. "Di Piala Dunia di Brasil atau Russia, Anda bisa naik kereta, menyewa mobil, tinggal sejauh 200 kilometer (120 mil) atau datang hanya untuk hari pertandingan," sambungnya.

Peminat

Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Meksiko, Tiongkok, dan India termasuk di antara negara-negara asal penggemar yang menunjukkan minat paling besar pada paket-paket mewah.

Menurut Robert Mogielnicki, pakar dari Institut Negara Teluk Arab di Washington, menjadi tuan rumah Piala Dunia adalah tentang "prestise" bagi Qatar. Hal itu karena negara yang hanya berpenduduk 2,8 juta orang, sebagian besar dihuni oleh pekerja asing.

"Hal yang tidak diinginkan Qatar terjadi adalah terjebak dengan kelebihan pasokan infrastruktur pariwisata untuk segmen wisatawan yang tidak mungkin menjadi kehadiran reguler dan konsisten di negara ini," ujarnya.

"Saya menduga bahwa Qatar akan terus berupaya menarik wisatawan kaya dari kalangan elite," sambungnya. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top