PWI Jaya Tularkan "Skill Storytelling" ke Mahasiswa UMB
Diskusi bertajuk Berbagi Tips Menulis Storytelling di Media yang merupakan rangkaian penghargaan Anugerah Jurnalistik MH Thamrin 2023.
Senada dengan Dwi, Algooth Putranto mengingatkan para mahasiswa agar kembali pada akar storytelling adalah tradisi dongeng yang sudah diakrabi oleh semua orang sejak belia dan secara tak sadar terus menerus dikembangkan dalam keseharian.
"Kuncinya adalah menyusun cerita tersebut menjadi menarik dan dekat dengan target audiens. Gunakan bahasa yang sesederhana mungkin sehingga dekat dan tidak terkesan menggurui. Untuk mahasiswa harus rajin bergaul dan buka mata-telinga pada lingkungan," tuturnya.
Sedangkan menurut Dudi Iman Hartono, teknologi membuat storytelling semakin mengarah pada transmedia storytelling yakni struktur naratif yang dikembangkan melalui dua dimensi yang berbeda, yaitu verbal dan nonverbal dengan menggunakan media seperti bioskop, komik, televisi, video games, dan lain-lain.
"Patut disadari generasi Z adalah generasi yang sangat visual. Namun tanpa membaca dan menulis yang baik maka proses transmedia storytelling yang dilakukan tidak akan berwujud rapi dan enak untuk dinikmati," paparnya.
Ketiga pembicara optimistis transmedia storytelling yang menjadi tren saat ini tidak akan mematikan tuntutan kemampuan membaca dan menulis karena justru tren Alpha--generasi setelah Gen Z-justru merupakan generasi pembaca. Hal ini terlihat dari tren membaiknya penjualan buku maupun oplah media cetak.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya