Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Putin: Russia akan 'Meningkatkan' Serangan terhadap Ukraina

Foto : RT/Sputnik/Kristina Kormilitsyna

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara di Rumah Sakit Klinik Militer Pusat Vishnevsky di Moskow, Rusia.

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKOW -Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Senin(1/1), Moskow akan mengintensifkan serangan terhadap sasaran militer di Ukraina, setelah serangan Ukraina pada akhir pekan di kota Belogrod, Rusia.

Serangan Ukraina pada hari Sabtu yang menewaskan 25 orang termasuk lima anak-anak, terjadi setelah Moskow melancarkan serangan besar-besaran ke kota-kota Ukraina.

Sementara itu, Kyiv mengatakan Rusia telah menargetkan negara itu dengan jumlah drone yang "mencapai rekor" pada Tahun Baru.

"Kami akan mengintensifkan serangan. Tidak ada kejahatan terhadap warga sipil yang luput dari hukuman, itu sudah pasti," kata Putin saat berkunjung ke rumah sakit militer.

Komentarnya muncul pada akhir minggu yang mematikan di Ukraina, ketika kedua belah pihak saling menyerang dengan serangan skala besar.

Putin mengatakan Rusia akan terus menyerang apa yang disebutnya "instalasi militer".

"Kami melakukan hal itu hari ini dan besok kami akan terus melakukannya," kata Putin.

"Apa yang terjadi di Belgorod adalah aksi teroris," kata Putin kepada tentara Rusia yang terluka dan duduk di dekatnya dengan piyama rumah sakit dan masker sanitasi.

"Tidak ada cara lain untuk menyebutnya."

Putin menuduh pasukan Ukraina menargetkan "tepat di pusat kota, tempat orang-orang berjalan-jalan, sebelum Malam Tahun Baru" dan menuduh mereka "dengan sengaja menyerang penduduk sipil".

Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan pada hari Senin, jumlah korban tewas akibat serangan di kota tersebut meningkat menjadi 25 orang. Petugas medis tidak dapat menyelamatkan seorang balita yang terluka parah dalam serangan tersebut, katanya.

"Ini kerugian yang tidak dapat diperbaiki bagi kita semua," kata Gladkov.

Ia mengatakan, total 109 orang terluka, 45 di antaranya masih dirawat di fasilitas medis.

Berbicara mengenai situasi di medan perang, Putin mengatakan dia yakin "inisiatif strategis" dalam konflik berkepanjangan di Ukraina ada di pihak Rusia, sejak kegagalan serangan balasan Ukraina di musim panas.

Dia juga mengklaim Moskow ingin mengakhiri konflik - yang telah berlangsung hampir dua tahun - "secepat mungkin", tetapi "hanya dengan syarat kami", menurut kantor berita TASS.

Ukraina pada Senin mengatakan pihaknya telah menggagalkan "rekor" jumlah drone Rusia pada malam Tahun Baru, setelah eskalasi selama seminggu.

Angkatan udara Ukraina mengatakan Rusia meluncurkan 90 drone Shahed buatan Iran pada malam terakhir tahun ini - 87 di antaranya hancur.

Dua orang tewas dalam serangan pesawat tak berawak terhadap bangunan tempat tinggal dua lantai di wilayah timur laut Sumy, kata Kementerian Dalam Negeri Ukraina pada Senin, dan satu orang lainnya terluka.

Kyiv juga mengatakan penembakan Rusia menewaskan satu orang pada Tahun Baru di wilayah selatan Odesa dan satu orang lagi di Kherson, juga di selatan.

Serangan itu terjadi setelah Rusia menggempur Ukraina pada hari-hari terakhir tahun 2023 dan menewaskan 39 orang dalam salah satu serangan terbesar dalam perang tersebut.

Sementara itu, penembakan yang dilakukan Ukraina terhadap kota Donetsk yang dikuasai Moskow menewaskan empat orang, menurut pihak berwenang yang dibentuk oleh Rusia.

"Sebagai akibat dari penembakan yang dilakukan Ukraina di pusat Donetsk pada Malam Tahun Baru, kami dapat mengatakan bahwa ada empat orang tewas dan 13 orang terluka," kata kepala Donetsk yang dilantik Rusia, Denis Pushilin, dalam sebuah video di Telegram. Ia mengatakan Ukraina menggunakan cluster amunisi.
Dia menuduh Ukraina "memiliki tujuan untuk menimbulkan kerugian sebanyak mungkin terhadap penduduk sipil karena negara tersebut menggunakan munisi tandan".

Seorang jurnalis termasuk di antara mereka yang tewas, menurut kantor berita Rusia TASS.

AS telah memasok munisi tandan ke Kyiv, sebuah tindakan yang dikritik bahkan oleh sekutunya sendiri.

Munisi tandan adalah senjata kontroversial yang dirancang untuk membubarkan atau melepaskan bahan peledak berukuran kecil.

Mereka meledak di udara dan menyebarkan bom ke wilayah yang luas, dan juga menimbulkan ancaman jangka panjang.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top