Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketegangan di Eropa Timur I Russia Akan Laksanakan Pemilu pada 15-17 Maret

Putin Peringatkan Barat Akan Risiko Perang Nuklir

Foto : AFP/Olga MALTSEVA

Pidato Putin l Sebuah monitor raksasa yang terpasang di Moskwa menayangkan pidato tahunan Presiden Russia, Vladimir Putin, pada Kamis (29/2). Pada pidatonya, Presiden Putin melontarkan peringatan akan adanya risiko perang nuklir jika negara Barat meningkatkan konflik di Ukraina.

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKWA - Presiden Russia, Vladimir Putin, pada Kamis (29/2) memperingatkan akan adanya risiko perang nuklir yang nyata jika Barat meningkatkan konflik di Ukraina. Hal itu dilontarkan Putin dalam pidato tahunannya di hadapan rakyat Russia.

Berbicara di Moskwa, Putin mengatakan tentaranya saat ini bergerak maju di Ukraina dan memperingatkan Barat akan konsekuensi tragis bagi negara mana pun yang berani mengirim pasukan ke Kyiv.

"Mereka telah mengumumkan kemungkinan pengiriman kontingen militer Barat ke Ukraina. Konsekuensinya terhadap kemungkinan intervensionis akan jauh lebih tragis," kata Presiden Putin.

"Mereka pada akhirnya harus menyadari bahwa kita juga memiliki senjata yang dapat mengenai sasaran di wilayah mereka. Segala sesuatu yang dilakukan Barat menciptakan ancaman nyata berupa konflik penggunaan senjata nuklir yang akan menghancurkan peradaban," imbuh dia.

Komentar Putin tampaknya merupakan respons terhadap pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang pada awal pekan ini tak memungkiri kemungkinan pengiriman pasukan ke Ukraina, sebuah sikap yang segera menuai penolakan dari para pemimpin lain di Eropa.

Namun demikian, perdebatan tersebut telah menimbulkan ketegangan di Moskwa, yang telah lama melihat konfliknya dengan Ukraina sebagai bagian dari perang hibrida yang lebih luas yang dilakukan NATO terhadap Ukraina.

Para pemimpin Barat sebelumnya telah berulang kali mengkritik Putin atas apa yang mereka anggap sebagai penggunaan retorika nuklir yang sembrono.

Setelah menarik Russia keluar dari perjanjian pengendalian senjata dengan Amerika Serikat (AS) dan sebelumnya memperingatkan bahwa Russia tidak menggertak ketika mengatakan siap menggunakan senjata nuklir, Putin sebenarnya dalam beberapa bulan terakhir justru mulai mengurangi ancaman nuklirnya.

Namun peringatan Putin terbaru ini mengemuka seiring dengan dukungan Kremlin terhadap kemajuan yang diraih baru-baru ini di Ukraina dan menjelang pemilu yang dipastikan akan memperpanjang masa jabatan Putin di Kremlin hingga 2030.

"Kapasitas tempur angkatan bersenjata kita telah meningkat berkali-kali lipat," kata Putin seraya mengecam laporan yang menyebutkan bahwa Russia sedang bersiap untuk mengerahkan senjata nuklir di luar angkasa dan menyatakan hal itu sebagai taktik Washington DC untuk menarik Moskwa ke dalam perundingan pengendalian senjata yang sesuai dengan persyaratan mereka.

Kampanye Pemilu

Dalam pidatonya, Presiden Putin juga memuji kinerja ekonomi Russia yang kuat di dalam negeri dan menguraikan sejumlah reformasi domestik skala kecil sebagai bagian dari promosinya kepada masyarakat Russia menjelang pemilihan presiden bulan depan.

Di bidang ekonomi, Putin mengatakan bahwa Russia bernasib lebih baik dari perkiraan banyak orang. Investasi besar-besaran dalam produksi militer, serta gaji dan tunjangan yang tinggi bagi tentara, sebagian besar telah melindungi perekonomian dari dampak terburuk sanksi Barat.

Semua itu dikemukakan Putin karena Russia akan melaksanakan pemungutan suara pada 15-17 Maret mendatang dengan Putin dipastikan akan menang dengan mudah dan bisa dikatakan tanpa perlawanan setelah semua kandidat oposisi dilarang mencalonkan diri dan kritikus paling vokal Kremlin, Alexei Navalny, kini telah meninggal dunia.AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top