Putin Memenangkan Pemilu Russia Tanpa Perlawanan yang Berarti
Presiden Russia, Vladimir Putin, meraih 87,8 persen suara, perolehan suara tertinggi dalam sejarah Russia pasca-Soviet.
Tidak Bebas
Jerman, Inggris, Amerika Serikat, dan negara-negara lain mengatakan pemungutan suara itu tidak bebas dan tidak adil karena adanya pemenjaraan lawan politik dan sensor.
Namun, Tiongkok dan Iran mengucapkan selamat kepada Putin atas kemenangannya, dan Beijing mengatakan pihaknya akan menjaga komunikasi yang erat dengan Russia untuk mempromosikan kemitraan mereka.
"Tiongkok sangat mementingkan perkembangan hubungan Tiongkok-Russia dan siap menjaga komunikasi erat dengan Russia guna mendorong perkembangan kemitraan strategis komprehensif Tiongkok-Russia yang berkelanjutan, sehat, stabil, dan mendalam," kata Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengutip kantor berita Xinhua.
Sementara kandidat komunis, Nikolai Kharitonov, menempati posisi kedua dengan hanya di bawah 4 persen, pendatang baru Vladislav Davankov ketiga, dan ultra-nasionalis Leonid Slutsky keempat, berdasarkan hasil parsial.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya