Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Ukraina I Moskwa Minta NATO Tak Terima Anggota Baru

Putin: AS Bersedia Bahas Proposal Keamanan Russia

Foto : AFP/NATALIA KOLESNIKOVA

Presiden Russia, Vladimir Putin

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKWA - Presiden Russia, Vladimir Putin, pada Kamis (23/12) mengatakan bahwa kesediaan Amerika Serikat (AS) untuk membahas proposal keamanan Russia yang ditujukan untuk membatasi ekspansi NATO ke arah timur, adalah hal yang positif.

Pernyataan Putin itu dilontarkan di tengah kekhawatiran negara-negara Barat terkait meningkat eskalasi militer besar di Ukraina. Sementara Kremlin semakin bersikeras bahwa negara-negara Barat dan NATO telah melakukan manuver berbahaya dekat perbatasan Russia.

Pekan lalu, Moskwa telah mengajukan tuntutan keamanan kepada negara-negara Barat yang isinya menyatakan bahwa NATO tidak boleh menerima anggota baru dan melarang AS mendirikan pangkalan militer baru di negara-negara bekas Soviet.

Menanggapi tuntutan Russia, pihak AS telah memberi jawaban bahwa mereka bersedia untuk membahas proposal keamanan tersebut, tetapi tak setuju dengan sebagian dari proposal dan bersikeras bahwa negara sekutunya di Eropa harus menjadi bagian dari pembicaraan.

"Bola sudah ada di tangan mereka dan mereka perlu memberi kami jawaban," kata Putin pada konferensi pers akhir tahunnya. "Secara keseluruhan kami melihat tanggapan itu adalah reaksi positif pertama," imbuh dia.

Dalam konferensi pers itu, Putin juga mengatakan bahwa Washington DC telah siap untuk melakukan pembicaraan pada awal tahun depan di Jenewa, Swiss, serta menambahkan bahwa perwakilan dari kedua belah pihak telah ditunjuk.

Nada perdamaian itu muncul setelah terjadi ketegangan yang memuncak pekan ini ketika Presiden Putin bersumpah bahwa Russia akan mengambil langkah-langkah pembalasan militer yang tepat dalam menanggapi apa yang disebutnya sebagai sikap agresif Barat.

Saat itu, Putin juga mengumumkan bahwa persenjataan baru misil hipersonik yang sebelumnya dia sebut sebagai senjata yang tak terkalahkan, sedang dipersiapkan untuk menghadapi pertempuran.

Ketegangan perlahan-lahan meningkat sejak pertengahan November lalu ketika AS mengeluarkan peringatan atas terjadinya pengerahan pasukan besar-besaran Russia di sekitar Ukraina dan Washington DC menuduh Putin sedang merencanakan invasi.

Barat telah lama menuduh Kremlin memberikan dukungan militer langsung kepada separatis pro-Russia di Ukraina timur, yang merebut dua wilayah tak lama setelah Moskwa mencaplok Crimea pada 2014.

Russia membantah klaim tersebut dan Presiden Putin menyatakan bahwa konflik yang telah merenggut lebih dari 13.000 nyawa sebagai sebuah genosida.

Penangkapan Oposisi

Dalam konferensi pers akhir tahunnya, Presiden Putin juga membahas gelombang penangkapan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap suara-suara yang kritis pada Kremlin, dengan mengatakan tindakan keras itu bertujuan untuk mengekang pengaruh asing.

Penangkapan yang dimaksud mengacu pada penjeblosan ke penjara tokoh oposisi paling terkemuka Russia, Alexei Navalny, dan pemberangusan organisasi antikorupsi dan politiknya atas tuduhan ekstremisme.

"Saya ingatkan Anda tentang apa yang telah dikatakan musuh kita selama berabad-abad bahwa Russia tidak dapat dikalahkan namun hanya bisa dihancurkan dari dalam," kata Putin.

Dia pun menambahkan bahwa perbedaan pendapat domestiklah yang menyebabkan runtuhnya Uni Soviet 30 tahun yang lalu. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top