Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pupuk Indonesia Siapkan Stok Enam Pekan jelang Lebaran-Musim Tanam

Foto : ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal (kanan) berdialog dengan pemilik kios dan petani saat peninjauan kegiatan One Day Promo di desa Sliyeg, Indramayu, Jawa Barat, Senin (1/2/2021). Pupuk Indonesia mendorong distributor untuk meningkatkan stok pupuk non subsidi di tingkat kios untuk memenuhi kebutuhan petani.

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok pupuk untuk memenuhi kebutuhan selama enam pekan ke depan sebanyak sekitar 803 ribu ton di gudang-gudang kabupaten (lini III) di seluruh Indonesia jelang libur Hari Raya Idul Fitri dan persiapan masa tanam.

Berdasarkan keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin (10/5), jumlah stok tersebut hampir tiga kali lipat dari stok minimum ketentuan pemerintah, yaitu sebesar 290 ribu ton dengan rincian pupuk Urea 349 ribu ton, NPK 175 ribu ton, ZA 102 ribu ton, SP-36 83 ribu ton, dan organik 93 ribu ton.

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal mengatakan bahwa sebagaimana arahan Menteri Pertanian, pihaknya telah memperkuat sistem distribusi sehingga semakin handal, efektif dan efisien. "Petugas lapangan kami memantau stok dan realisasi penyaluran secara harian, hingga mengevaluasi kinerja distributor setiap tiga bulan sekali dan kios resmi setiap enam bulan sekali," jelas Gusrizal.

Sebagai bentuk pengawasan, Pupuk Indonesia menempatkan 612 petugas lapangan di berbagai daerah. Melalui petugas ini, perusahaan rutin berkoordinasi dengan dinas pertanian dan perdagangan, distributor, hingga kios resmi di daerah.

Selain itu, Pupuk Indonesia juga menerapkan digitalisasi guna memastikan kegiatan distribusi dapat dimonitor setiap saat. Di antaranya adalah dengan menerapkan Distribution Planning and Control System (DPCS), yaitu sistem untuk merencanakan dan memantau pergerakan kapal, angkutan darat dan kondisi stok di gudang secara real time. Web Commerce (WCM), untuk penebusan pupuk secara online, dan sebagainya. "Sehingga monitoring bisa kami lakukan secara online dari gudang produsen (lini I) hingga ke gudang penyangga (lini II) di tingkat provinsi," jelas Gusrizal.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top