Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

PUPR Kebut Penanganan Banjir Rob Pantura

Foto : Istimewa

Tanggul rob di Kota Semarang, Jawa Tengah.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara bertahap melakukan penanganan banjir dan rob di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa serta Kota Semarang mulai dari hulu hingga hilir.

Di hulunya seperti pembangunan Bendungan Jatibarang sementara hilirnya seperti pembangunan kanal banjir, normalisasi sungai, tanggul rob, stasiun pompa, kolam retensi, termasuk Bendung Gerak di KBB (Kanal Banjir Barat).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan, seluruh pendekatan teknikal (struktural) tersebut harus dilakukan, tapi sesungguhnya belum cukup, karena harus diimbangi dengan pendekatan non-teknikal (non-struktural), seperti penataan ruang, pengelolaan lingkungan dan perilaku masyarakat.

Selain itu, kondisi fisik tipikal di Daerah Aliran Sungai (DAS) sepanjang Pantura khususnya di daerah Jawa Tengah memberikan tantangan tersendiri yang membuat daerah ini rentan terhadap bencana banjir dan rob.

Sebagai contoh, untuk DAS Tenggang dan DAS Sringin, topografi permukaan relatif datar dengan kemiringan permukaan rata-rata kurang dari 3 persen, yang mana elevasi permukaan tanah setempat hanya berkisar 0 hingga 26 meter di atas permukaan laut.

Pengendalian banjir di area low land, seperti di Pantura Jawa juga dihadapkan pada terjadinya kenaikan muka air laut hingga 6 mm per tahun dan penurunan permukaan tanah 9 cm hingga 10 cm per tahun. "Kapasitas pengaliran sungai juga cenderung menurun, akibat sedimentasi dan berkurangnya luas penampang sungai akibat okupasi," kata Menteri Basuki dalam keteranganya, Rabu (24/3).

Sebagai upaya komprehensif, Menteri Basuki menyatakan Kementerian PUPR bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang telah membangun sejumlah infrastruktur pengendali banjir dan rob yang kerap terjadi di utara kota Semarang.

"Untuk menahan limpasan rob, telah dibangun tanggul rob yang membentang sepanjang 2,17 km dari Kampus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), melingkari kawasan industri Terboyo hingga Kali Sringin. Selain itu, Kementerian PUPR bekerja sama dengan investor jalan tol juga sedang melaksanakan pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak yang direncanakan terintegrasi dengan tanggul laut," ujar Menteri Basuki.

Jalan tol sepanjang 27 km tersebut menurut Basuki ditargetkan selesai pada tahun 2024 dan saat ini progres konstruksi untuk porsi investasi sebesar 22 persen. Sedangkan untuk porsi APBN masih dalam tahap lelang dan akan segera dimulai konstruksinya tahun ini.

Sementara di bagian hilir, Basuki mengatakan juga telah dibangun Bendung Gerak di Kanal Banjir Barat (KBB) Semarang yang berfungsi sebagai penahan intrusi air laut dan menjaga debit air, serta penggelontoran (flushing) sedimen sungai untuk pengendalian banjir di wilayah barat Kota Semarang.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top