Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Standardisasi Produk

Puluhan Ribu Speaker Aktif Ilegal Diamankan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengamankan puluhan ribu speaker aktif impor yang tidak memenuhi standar nasional Indonesia (SNI). Langkah ini dilakukan untuk melindungi industri dalam negeri.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi mengaku telah mengawasi produk-produk elektronik yang beredar di DKI Jakarta. Dari hasil pengawasan tersebut telah diamankan 25.257 unit speaker aktif yang tidak memiliki SPPT-SNI dengan nilai mencapai 10,2 miliar rupiah dari tiga perusahaan.

Ketiga perusahaan tersebut, yaitu PT BSR sebanyak 24.099 unit dengan nilai sekitar 8,6 miliar rupiah, PT SEI sebanyak 353 unit dengan nilai sekitar 1,4 miliar rupiah, dan PT PIS sebanyak 805 unit dengan nilai sekitar 281,7 juta rupiah. "Ketiganya diwajibkan untuk menghentikan kegiatan impor dan dilarang untuk mengedarkan produk tersebut," ungkapnya di Jakarta, Jumat (19/7).

Menurut Andi, temuan ini terkait ketidakpatuhan pelaku usaha dalam memenuhi ketentuan SNI yang dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian dan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemberlakuan SNI Audio Video dan Elektronika Sejenis secara wajib.

Hasil pengawasan terhadap PT BSR, PT SEI, dan PT PIS pada Juli 2024 di Jakarta, menunjukkan adanya produk speaker aktif hasil importasi dari RRT yang tidak memiliki SPPT-SNI. Ketiadaan SPPT-SNI pada produk tersebut dikhawatirkan dapat membahayakan keamanan dan keselamatan pengguna serta merugikan produsen dalam negeri.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top