Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kelola Sampah

Pulau Kosong Diusulkan Jadi Pengolahan Sampah

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu berencana akan menjadikan salah satu pulau kosong menjadi pusat pengolahan sampah. Pihaknya berharap, sampah yang ada di Kepulauan Seribu bisa diolah menjadi energi terbarukan atau waste to energy.

"Untuk pengelolaan sampah di Kepulauan harus berpikir out of the box. Ke depan, saya ingin mengusulkan agar salah satu pulau kosong menjadi tempat waste to energy. Sehingga, sampah dari Kepulauan Seribu bisa habis di pulau, tanpa perlu dikirim ke Bantargebang, Bekasi," ujar Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Yusen Hardiman, di Jakarta, Rabu (10/4).

Dia berharap, salah satu pulau kosong itu bisa dibangun mini intermediate treatment facility (ITF) agar sampah-sampah itu menjadi energi listrik bagi warga. Saat ini, akunya, pengolahan sampah di Kepulauan masih dilakukan secara manual.

"Kalau ada yang bisa dikelola, ya kami kelola. Kalau tidak bisa, sampah itu dibawa ke Bantargebang. Saat ini, kapasitas sampah yang dihasilkan Kepulauan Seribu mencapai 40 ton per hari. Kebanyakan merupakan sampah kiriman dari daratan Jakarta," kata Yusen.

Meski demikian, pihaknya telah memetakan strategi pengurangan sampah di Kepulauan, di antaranya dia akan memperbanyak bank sampah di pulau-pulau berpenduduk, melakukan komposting, hingga mengedukasi masyarakat agar memilah sampah sejak dari rumahnya.

"Bagi yang membuang sampah sembarangan, kita juga kenakan operasi tangkap tangan dengan pemberian denda paksa minimal 100 ribu rupiah sesuai Perda 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah," ucapnya.

Selain itu, kata Yusen, petugas kebersihan dan pasukan oranye seringkali membuat bata ramah lingkungan atau ecobrick dari sampah anorganik. Pembuatan ecobrick ini, tegasnya, bisa mengurangi pembuangan sampah ke Bantargebang hingga 5-10 persen setiap harinya.

"Pembuatan ecobrick itu dilakukan di semua pulau berpenduduk. Hasilnya bisa dibuat kursi meja atau pagar taman. Ini sampah anorganik yang dimasukkan ke dalam bekas botol air mineral lalu dipadatkan dengan tekanan tertentu sehingga lebih kuat," ungkapnya.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik menyesalkan pengelolaan tiga pulau situs sejarah, yakni Pulau Cipir, Pulau Orust, dan Pulau Kelor yang terletak di Kecamatan Pulau Seribu Selatan, tak jauh dari daratan Jakarta.

Sementara itu, Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad mengatakan, saat ini Kementeriaan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) telah membangun beberapa fasilitas pariwisata di pulau Tidung. Pulau ini, jelasnya, menjadi salah satu kawasan strategis pariwisata nasional.

"Fasilitas yang dibangun Kemen PUPR berupa fasilitas pusat kuliner, kios penjualan souvenir, toilet dan lain-lain. Semua sudah selesai dibangun. Nantinya akan diserahkan kepada kita (Pemkab Kepualaun Seribu) karena lahannya memang milik Pemprov DKI," kata Husein. pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top