Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Pembiayaan

PTPP Tawarkan Kupon "Single Rate"

Foto : Koran Jakarta/M Fachri

PAPARAN PUBLIK - Direktur Utama PT PP (Persero) Lukman Hidayat (kanan) didampingi sejumlah direksi (dari kiri): Abdul Haris Tatang, Anton Setyo Hendriatmo, dan Agus Purbianto berfoto usai menggelar paparan publik terkait rencana penawaran umum obligasi berkelanjutan sebesar 3 triliun rupiah di Jakarta, Kamis (24/5).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menerbitkan surat utang atau Obligasi Tahap I sebesar 1,5 triliun rupiah. Penerbitan tersebut merupakan bagian dari skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) sebesar 3 triliun rupiah. Obligasi Perseroan terbagi atas dua seri yakni serI A dan seri B.

Dalam penerbitan obligasi ini Perseroan menawarkan kupon single rate. Untuk seri A bertenor tiga tahun menawarkan kupon 8,25 persen per tahun. Kemudian, seri B bertenor lima tahun menawarkan kupon 8,5 persen per tahun. Obligasi berkelanjutan ini mendapatkan rating idA+ (single A plus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Bertindak sebagai penjamin emisi obligasi yakni PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Sementara, bertindak sebagai wali amanat yakni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR). Managing Director PT Danareksa Sekuritas, Boumediene Sihombing, mengatakan pemilihan kupon single rate berdasarkan kondisi pasar yang volatile.

"Jadi kami lebih ingin berpikir secara sederhana sehingga baik investor dan emiten bisa sama-sama enak" ungkap dia di Jakarta, Kamis (24/5). Sementara itu, Direktur Utama PTPP, Lukman Hidayat, mengatakan dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk investasi pada beberapa proyek infrastruktur seperti di jalan tol, energi, minyak dan gas, serta bisnis pengolahan air.

Untuk investasi di jalan tol yakni pada ruas Serang-Panimbang. Lalu, di sektor pelabuhan, Perseroan bersama dengan Pelindo I dan Wilmart membangun pelabuhan di Dumai. "Untuk sektor energi, kami sedang dalam proses menggarap proyek energi baru terbarukan di Sulawesi dengan Indonesia Power," jelas Lukman.

Untuk sektor air, Perseroan akan berinvestasi pada proyek Sistem Pengolahaan Air Minum (SPAM) yang sudah dan akan diperoleh lewat tender di antaranya ada di Bekasi, Tangerang Selatan, Riau dan Bali. Sementara rencana investasi di sektor bandar udara kemungkinan akan dibatalkan dan beralih ke proyek jalan tol dan hotel.

Hingga April 2018, Perseroan mengantongi kontrak baru sebesar 11,3 triliun rupiah atau tumbuh 25 persen, dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 9,0 triliun rupiah. Dengan demikian, Perseroan telah merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar 23 persen dari total target.

"Pencapaian kontrak baru sebesar 11,3 triliun rupiah terdiri dari kontrak baru induk Perseroan sebesar 8,95 triliun rupiah dan anak usaha 2,37 triliun rupiah," jelas Lukman.

Perolehan kontrak baru berasal dari BUMN dengan kontribusi 5,93 triliun rupiah atau 47,64 persen. Kemudian, swasta 5,03 triliun rupiah atau 44,44 persen, dan APBN sebesar 897 miliar rupiah atau 7,92 persen.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top