Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Koordinator Pelaksana Patriot Pangan Universitas Gadjah Mada, Wirastuti Widyatmanti S.Si.,Ph.D,

PTN Bahu-membahu Mewujudkan Kedaulatan Pangan Nasional

Foto : ISTIMEWA

Koordinator Pelaksana Patriot Pangan Universitas Gadjah Mada, Wirastuti Widyatmanti S.Si.,Ph.D,

A   A   A   Pengaturan Font

Belum lama ini, pemerintah mengumpulkan sejumlah perguruan tinggi negeri dalam rangka mendukung kedaulatan pangan yang dilakukan pemerintah melalui penelitian maupun pendampingan kepada masyarakat. Setidaknya ada 10 perguruan tinggi yang dilibatkan dalam rangka membentuk Matching Fund Patriot Pangan tersebut. Sebagian tuan rumah adalah Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Ketua Kelompok Kerja adalah Institut Pertanian Bogor (IPB). Program Matching Fund merupakan konsorsium 10 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tersebut dan tidak tertutup kemungkinan akan menyusul perguruan tinggi lainnya.

Ancaman krisis pengan global ternyata membuat pemerintah merasa perlu melibatkan perguruan tinggi agar Indonesia bisa terhindar bencana tersebut. Terutama kenaikan harga gandum di pasar internasional. Ketergantungan Indonesia terhadap produk pangan impor tersebut menjadi pemicu pembentukan konsorsium PTN tersebut untuk berdirinya program Matching Fund Patriot Pangan.

Indonesia kaya dengan diversifikasi pangan, namun belum digarap secara maksimal. Untuk mengetahui lebih mengenai keberadaan dan tujuan pembentukan Matching Fund Patriot Pangan tersebut, wartawan Koran Jakarta, Eko Sugiarto Putro, mewawancarai Koordinator Patriot Pangan UGM, Wirastuti Widyatmanti S.Si.,Ph.D, belum lama ini. Berikut petikannya.

Bisa dijelaskan latar belakang bagaimana munculnya Patriot Pangan yang melibatkan 10 kampus di Indonesia?

Ini ide dari Kemendikbudristek saat ini (Bapak Menteri Nadiem Anwar Makarim), yang mengusulkan bahwa perguruan tinggi itu harus memiliki peran penting terhadap isu-isu strategis yang ada di bangsa Indonesia maupun di internasional. Nah, salah satu isu yang berkembang adalah isu krisis pangan yang disebabkan oleh adanya invansi Russia ke Ukraina yang menyebabkan adanya beberapa sumber-sumber pangan dalam hal ini gandum di level dunia yang memang tertahan di negara tersebut dan menyebabkan krisis pangan yang ada di wilayah-wilayah Eropa.

Hal ini memicu pemikiran dari pemerintah untuk mengantisipasi jika memang krisis pangan itu juga akan bergeser ke Indonesia walaupun gandum bukan jadi kebutuhan utama bangsa Indonesia. Akan tetapi memang tren di Indonesia saat ini gandum menjadi salah satu komoditas yang memang semakin tinggi penggunaannya oleh masyarakat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Redaktur Pelaksana
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top