Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Prokes Harus dijaga Meskipun Aktivitas Ekonomi Meningkat

Foto : Istimewa

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril (tengah) dan Kasubbid Dukungan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional, Alexander K Ginting S (kanan) dalam diskusi virtual "Omnicorn Kembali Mengintai Indonesia" yang diselenggarakan Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Kamis (16/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sejumlah kalangan berharap agar di tengah pelonggaran mobilitas, dan aktivitas ekonomi masyarakat pengendalian dan kewaspadaan terhadap kasus Covid-19 tetap dilakukan. Peringatan itu seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19 sejak awal Juni ini di Jakarta dan sejumlah daerah lainnya.

"Meningkatnya kasus tidak semata mata karena adanya varian baru tetapi karena longgarnya protokol kesehatan (prokes) oleh masyarakat. Padahal mestinya meskipun aktivitas ekonomi dan mobilitas lancar level kewaspadaan juga harus meningkat," tegas Kasubbid Dukungan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional, Alexander K Ginting S dalam diskusi virtual "Omnicorn Kembali Mengintai Indonesia" yang diselenggarakan Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Kamis (16/6).

Dia mengatakan, salah satu kendala saat ini ialah pelonggaran prokes. Sejumlah persyaratan perjalanan mulai dilonggarkan karena meningkatnya vaksinasi termasuk untuk perjalanan luar negeri. Padahal di sisi lain, vaksinasi tahap ketiga, booster juga belum terlalu tinggi atau belum mencapai target pemerintah.

Dia tegaskan, sekalipun RI memasuki masa transisi menuju endemi tetapi tidak berarti ancaman penyakit juga hilang. Kita harus belajar dari peningkatan kasus di sejumlah negara yang terjadi secara sporadis. "Bulan lalu misalnya di Korea Selatan yang memicu lock down, lalu ada juga di Eropa Barat dan Amerika. Bukan tidak mungkin akan terjadi di Indonesia, sehingga level kewaspadaan itu harus ditingkatkan ingat 3 m (menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan)," ucapnya.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril mengaku lembaganya sudah mengirim surat edaran untuk seluruh rumah sakit di tanah air agar meningkatkan kewaspadaan terhadap lonjakan kasus Covid-19.

"Kami sudah kirimkan surat edaran agar menyiapkan seluruh layanan menghadapi lonjakan kasus ini. Baik menyangkut sumber daya manusia (SDM), peralatannya maupun sistemnya. Dari hulu ke hilir sebenarnya kita sudah siap, semoga kita semakin siap menghadapi lonjakan kasus ini,"ujar Syahril.

Dari data 14 Juni 2022 kasus Covid-19 RI meningkat menjadi 930 kasus. Tertinggi sejak 15 April lalu. Itu meningkat dari sehari sebelumnya yang masih di angka 591. Kasus terbanyak di Jakarta dengan 517 kasus meningkat dari hari sebelumnya 348 kasus.

Peningkatan kasus akibat sub varian BA4 dan BA5 yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan. Pengamatan Kemenkes puncak dari penularan varian BA4 dan BA5 ini sepertiga dari Delta dan Omnicorn. Puncaknya diperkirakan pada Juli 2022.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top