Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Industri

Program Substitusi Impor 35% Ditargetkan Tercapai

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membidik program substitusi impor 35 persen produk industri dalam negeri dapat tercapai pada akhir 2022, dengan kontribusi sektor Industri Kimia Farmasi dan Tekstil (IKFT) mencapai 60 persen.

"Kami akan melakukan justifikasi terhadap yang ada di sektor, khususnya sektor produk hilir IKFT. Kami akan kalkulasi lagi, sehingga pada akhir 2022 bisa mendapatkan angka 35 persen," kata PltDirektur Jenderal Industri Kimia Farmasi Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian Ignasius Warsito kepada media, di Jakarta, Senin (7/3).

Warsito memaparkan, program substitusi impor 35 persen yang dicanangkan Kemenperin bertujuan untuk memperdalam struktur industri dalam negeri dari hulu ke hilir.

"Kebijakan substitusi impor ini tidak hanya bicara menurunkan importasinya, tapi yang lebih penting adalah bagaimana kita menciptakan rantai pasok sekaligus memperdalam struktur industrinya," kata Warsito.

Warsito mengatakan, hal itu menjadi tantangan bersama untuk mewujudkannya di sektor IKFT, mengingat proyek-proyek investasi besar industri kimia hulu dan petrokimia sudah ada di Indonesia, namun implementasinya terhambat pandemi Covid-19 dan perang dagang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top